Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tidak memilih calon pemimpin yang menyebarkan pesimisme.
EDITOR.ID, Yogyakarta,- Setelah 4,5 tahun menghadapi hujatan, caci maki, fitnah dan ujaran kebencian, calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo melawan. Dihadapan ribuan warga di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019), dengan suara tinggi Jokowi menantang pihak-pihak yang menyerangnya secara bertubi-tubi.
Selama ini, lanjut Jokowi, dirinya hanya diam ketika ada fitnah. Mantan gubernur DKI Jakarta itu lebih memilih fokus menjalankan tugasnya sebagai presiden.
“Sudah empat setengah tahun saya difitnah, dijelek-jelekkan, dihujat, dihina, saya diam,” tegas Jokowi dengan suara tinggi yang disambut kata “lawan” dari ribuan warga Yogya yang telah mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo – Maruf Amin dalam bingkai alumni Jogja SATUkan Indonesia.
Namun, tambah Jokowi lagi, sekarang dirinya sudah tidak mungkin lagi diam. Pasalnya, ternyata banyak rakyat yang terpengaruh fitnah dan hoaks.
“Tetapi hari ini, di Jogja, saya sampaikan saya akan lawan, ingat, sekali lagi, saya akan lawan!” ucap Jokowi dengan lantang dan tegas.
Jokowi mengaku bertekad melawan bukan demi menang pemilu. Namun, untuk masa depan negara.
“Perlu saya sampaikan tahun 2015, blok Mahakam yang sudah dikusai lebih dari 50 tahun oleh Impect, sudah kita ambil-alih 100 persen. Saya tidak pernah cerita saat itu, saya diam,” kata Jokowi.
Tapi ketika dirinya dituding terus sebagai antek asing Jokowi tidak terima. Karena selama ini justru di era pemerintahannya, Jokowi mampu “mengusir” perusahaan asing yang menguasai kekayaan alam Indonesia yang sudah lebih dari 40 tahun bercokol di Indonesia karena dibawa masuk rejim Orde Baru.
Jokowi juga mengaku mampu mengambil alih kekayaan alam minyak bumi Indonesia dari penguasaan pihak asing.
“Yang kedua, yang namanya blok Rokan yang dikelola Amerika lehih dari 90 tahun, di pertengahan tahun 2018 sudah dimenangkan 100 persen oleh Pertamina. Yang ketiga, akhir 2018, Freeport sudah kita ambil alih 51,2 persen. Pertanyaan saya, dipikir gampang dan mudah mengambil itu,” ujar Jokowi.
Sekali lagi Jokowi menyatakan, kepada kaum intelektual di Yogya, bahkan landscape politik global ini sudah berubah. Begitu juga dengan landscape ekonomi dan sosial. Dan, itu akan berimbas kepada ekonomi dan sosial nasional.