Diduga Terkait Isu Golkar, Bahlil Diserang Kasus Artikel Jurnal Abal-Abal untuk Raih Doktor

Dr. Sidratahta dosen dan juga menjadi asisten Bahlil menjelaskan bahwa pada saat artikel itu di submit jurnal itu masih hidup. Bahlil dan tim asistensi nya mensubmit artikel itu akhir 2023.

Calon Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia

Kedua karya Bahlil ini membahas tentang hilirasi nikel di Indonesia, baik mengenai implementasi kebijakan dan dampaknya terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan, maupun agenda reformasi hilirisasi nikel.

Bahlil mengirim artikelnya ke Kurdish Studies pada Oktober 2023. Lalu Kurdis Studies menerbitkannya pada 17 Januari 2024, dengan registrasi volume 12 nomor 1 pada 1 Januari 2024. Lalu artikel kedua Bahlil terbit di Migration Letters pada 17 Januari 2024.

Bahlil menjadi penulis pertama pada kedua jurnal tersebut. Lalu penulis berikutnya adalah Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) periode 2020 – 2024, Chandra Wijaya; Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto, serta Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Athor Subroto. Chandra merupakan promotor Bahlil sebagai mahasiswa program doktor pada SKSG Universitas Indonesia. Lalu Teguh dan Arthor adalah Co-Promotor Bahlil di program doktor tersebut.

Kedua jurnal itu bahkan sudah discontinued atau dihentikan oleh Scopus sejak 2022. Artinya, kedua jurnal ini semestinya tidak lagi menerbitkan karya ilmiah sejak dua tahun lalu.

Menanggapi hal itu, Bahlil mengatakan, dua jurnal tersebut masih masuk ke dalam list scopus pada 2023. Ia dan tim mengaku sudah memerika kredibilitas kedua jurnal itu sebelum memutuskan menerbitkan artikelnya. Kala itu, belum ada keterangan eksplisit bahwa jurnal tersebut sudah tidak lagi terindeks di Scopus.

Selain itu, berdasarkan penelusuran Bahlil di situs Scimago, database pemeringkat jurnal menunjukkan bahwa pada 2023, jurnal tersebut masih diklasifikasikan jurnal kredibel. Karena itu, ia mengaku kaget ketika jurnal itu masuk ketegori discontinued.

“Ketika saya mendengar berita bahwa jurnal tersebut dikeluarkan dari indeks Scopus, terus terang saya pun kaget dan kecewa karena ketika artikel saya terbit, kedua jurnal tersebut masih terindeks Scopus,” kata Bahlil dalam keterangannya kepada Tempo, Jumat 9 Agustus 2024.

Bahlil mengaku artikel yang dipublikasikan itu merupakan sebagai salah satu syarat mendapatkan nilai di salah satu mata kuliah. Ia saat ini menjadi mahasiswa program doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) sejak 2022.

Kebutuhan Bahlil menerbitkan artikel di jurnal bereputasi internasional karena mengambil jalur riset dalam program studi S3. Bahlil lantas menyusun tiga buah karya ilmiah dengan topik yang sesuai dengan tema disertasinya yakni dampak dan kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: