Jakarta, EDITOR.ID,– Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK memiliki bukti dugaan Dito Mahendra mempunyai hubungan dengan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Dito diduga menjadi tempat penitipan untuk menyembunyikan atau cuci uang dari harta kekayaan milik Nurhadi. Sehingga Dito saat ini jadi salah satu orang kaya raya.
Oleh sebab itu KPK menggeledah rumah mewah Dito Mahendra yang berlokasi di Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).
Rumah yang digeledah KPK berada di Jalan Erlangga V No 20 RT 5 RW 3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam rumah berpagar hitam itu terparkir sebuah mobil jenis BMW E36 warna merah.
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri membenarkan mengenai penggeledahan tersebut.
“Informasi yang kami terima betul, rumah di Jakarta,” ujar Ali Fikri saat dikonfirmasi.
Ali Fikri menambahkan, penggeledahan di rumah Dito Mahendra ini berkaitan dengan kasus penyidikan korupsi tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
“Terkait perkara dugaan korupsi dan TPPU tersangka NHD,” ujar Ali.
Ali Fikri belum dapat menyampaikan lebih jauh mengenai barang bukti yang disita tim penyidik dari penggeledahan di rumah Dito Mahendra. Hal ini lantaran proses penggeledahan masih berlangsung.
Dito Diperiksa KPK Soal Aset Kekayaan Mantan Sekretaris MA
KPK sebelumnya telah memeriksa Dito Mahendra sebagai saksi terkait kasus dugaan TPPU yang menjerat mantan Sekretaris MA Nurhadi sebagai tersangka pada Senin (6/2/2023) lalu. Dito disinyalir mengetahui aliran uang dari Nurhadi di kasus TPPU tersebut.
Dito sempat tiga kali mangkir dari panggilan tim penyidik. Namun akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan.
“Apa yang didalami saksi ini antara lain terkait dengan pengetahuan saksi ini mengenai dugaan adanya aliran dana. Tentu ini berkaitan dengan tersangka NHD dkk yang sebelumnya sudah divonis oleh pengadilan,” ujar Ali.
Dito Mahendra diperiksa selama lima jam pada Senin (6/2/2023). Dito dicecar penyidik perihal pengetahuannya tentang aliran dana dan aset kekayaan yang dimiliki tersangka Nurhadi yang “lenyap” di kasus tersebut. Namun, KPK belum memerinci soal hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada Dito.
“Tim penyidik juga mengkonfirmasi terkait dengan aset yang berkaitan dengan tersangka NHD. Satu di antaranya terkait dengan kepemilikan kendaraan mobil,” katanya.
“Mengenai materinya, mohon maaf, karena ini masih butuh konfirmasi dengan saksi lain. Jadi kami tidak bisa sebutkan berapa dugaan alira uang yang diketahui saksi ini, yang berhubungan dengan tersangka NHD. Tapi pada prinsipnya seluruh hasil penyidikan pasti pada waktunya akan dibuka seluasnya,” kata Ali.