Dibayar Rp150 Juta untuk Bunuh Petinggi Pemerintahan, Identitas Dalangnya Sudah Dikantongi polisi

SEDITOR.ID, Jakarta,- Enam pembunuh bayaran dipesan sang mastermind untuk membunuh empat tokoh nasional, konon dua diantaranya petinggi pemerintahan. Koordinator eksekutor dibayar Rp150 Juta. Identitas pemberi uang sudah diketahui polisi dan kini sedang dikejar dan akan ditangkap.

Publik dibuat heboh oleh terungkapnya perintah untuk membunuh empat tokoh nasional. Operasi senyap mereka akan dijalankan memanfaatkan insiden kerusuhan massa pada 21 dan 22 Mei 2019 di Jakarta. Ada hidden agenda yang dilakukan kelompok ini untuk menghabisi empat tokoh nasional yang konon kabarnya dua diantaranya adalah pejabat tinggi pemerintahan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menjelaskan aksi mereka terbongkar setelah enam tersangka kasus kerusuhan ditangkap. Tersangka yang ditangkap masing-masing berinisial HK, AZ, IR, TJ, AD dan AF alias Fifi. Mereka ditangkap di lokasi berbeda pada 22 Mei.

“Kami kembali menemukan bukti-bukti fakta hukum bahwa ada pihak-fakta ketiga penunggang yang ingin menciptakan martir,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal dalam konferensi pers di Media Center Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Dipaparkan Iqbal, pada 1 Oktober tersangka HK mengaku mendapat perintah dari seseorang.

“Pihak kami sudah ketahui identitasnya, sedang didalami. Pada Oktober mendapat perintah cari dua pucuk laras panjang dan pendek di Kalibata,” paparnya.

Lantas pada 5 Maret 2019, HK berhasil mendapat senjata api dari tersangka AD seharga Rp5,5 juta.

Adapun tersangka TJ, pada 14 maret mendapat bayaran Rp25 juta dari seseorang yang identitasnya sedang di dalami.

“Di mana TJ diminta untuk membunuh dua orang tokoh nasional, saya tidak sebutkan. Kami sudah paham tokoh nasional,” bebernya.

Tak hanya TJ, tersangka HK pada 2 April juga mendapat perintah untuk menghabisi dua tokoh nasional lainnya. Tak disebutkan siapa tokoh nasional yang hendak dihabisi itu.

“Tersangka HK mendapat perintah dua tokoh nasional lain jadi empat target tokoh ini menghabisi nyawa tokoh nasional,” ungkap Iqbal.

Tak hanya terhadap tokoh nasional, para tersangka juga diperintahkan untuk membunuh pemimpin lembaga survei.

“Tersangka tersebut sudah beberapa kali mensurvei rumah tokoh tersebut, diperintahkan untuk mengeksekusi dan IR sudah mendapat Rp5 juta,” pungkasnya.

Mereka juga telah melakukan survei serta mengambil foto 4 tokoh yang dijadikan target penembakan. Namun, Iqbal menolak membeberkan identitas seluruh target maupun lokasi rencana eksekusi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: