EDITOR.ID, Jakarta,- Berdasarkan laporan sebuah situs Global Fire Power menempatkan kekuatan militer Indonesia paling terkuat dan ditakuti. Militer Indonesia berada di peringkat teratas di Asia Tenggara dan menempati posisi ke-16 dari 140 negara di seluruh dunia pada tahun 2021.
Mulai dari pasukan, alat sistem persenjataan hingga anggaran militer.
Peringkat ini berdasarkan data terbaru Global Firepower yang merupakan situs pemeringkat militer dunia yang diakses Rabu, 13 Oktober 2021.
Di bawah Indonesia, ada kekuatan militer Vietnam menempati urutan kedua terbaik di ASEAN. Kemudian kekuatan militer Thailand berada di urutan ke-3, Myanmar di posisi ke-4, Singapura berada di peringkat ke-5, Malaysia berada di peringkat ke-6, Filipina berada di peringkat ke-7, Kamboja berada di peringkat ke-8, dan Laos di urutan ke-9.
Berdasarkan data di situs tersebut, Indonesia memiliki skor 0.2684 untuk bidang kekuatan militer. Dengan demikian, Indonesia berada di posisi puncak di ASEAN, mengalahkan Vietnam dan Thailand yang masing-masing menduduki peringkat ke dua dan tiga.
Skor itu dibuat berdasarkan akumulasi semua aspek kekuatan militer yang dikalkulasi menjadi indeks skor oleh Global Fire Power.
Untuk jumlah pasukan militernya, Indonesia berada di posisi keempat ASEAN. Jumlah keseluruhan personel TNI mencapai 1 juta lebih orang, dan yang masih aktif sekitar 400 ribu orang.
Sementara itu, jumlah personel Vietnam lebih banyak, dengan total 5,5 juta personel dan yang aktif 482.500 orang. Thailand sendiri punya personel 701 ribu, dan yang masih aktif hanya 361 ribu.
Di sektor alat utama sistem pertahanan (alutsista), Indonesia menduduki posisi beragam, bergantung pada pos-pos militernya.
Alutsista yang dimiliki Angkatan Udara (AU) RI yakni 458 pesawat, 15 jet tempur, 1 unit tank, 17 pesawat misi khusus, 41 pesawat pencegat, 188 helikopter, 64 transportasi lain, dan 38 pesawat penyerang.
Angkatan Laut memiliki 7 kapal fregat, 5 kapal selam, 179 kapal patroli, 10 kapal ranjau laut, dan 24 kapal korvet.
Di Angkatan Darat, Indonesia memiliki 332 tank, 1.430 kendaraan lapis baja, 153 artileri, 366 artileri ditarik, dan 63 proyektor roket.
Di pos anggaran militer, Indonesia masih kalah ketimbang sejumlah negara ASEAN. Anggaran untuk militer Indonesia mencapai US$9,2 juta atau sekitar Rp130 miliar.
Dana ini lebih sedikit dari Singapura yang secara peringkat menduduki posisi 140 secara global, dan urutan ke-5 di Asia Tenggara. Anggaran militer Singapura mencapai US$10,7 juta atau sekitar Rp151 miliar.
Namun, anggaran militer Indonesia masih unggul jika dibanding dengan Vietnam yang hanya mencapai US$6,9 juta atau sekitar Rp97miliar.
Secara global, kekuatan militer Indonesia menempati posisi 16. Dengan demikian, Indonesia masih mengalahkan sejumlah negara besar, seperti Arab Saudi di peringkat 17 dan Australia yang bertengger di posisi 19.
Menanggapi peringkat ini Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan hal tersebut adalah sebuah prestasi dan merupakan bukti bahwa Menhan Prabowo Subianto telah bekerja maksimal untuk memperkuat pertahanan Indonesia, seperti melakukan modernisasi alutsista hingga pembentukan komponen cadangan TNI.
?Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto di saat yang sama juga terus melakukan upaya modernisasi alutsista, juga berupaya memperbesar dan memperkuat TNI melalui pembentukan komponen cadangan TNI yang ditetapkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu,? kata Dasco, Kamis (14/10).
Dasco menjelaskan kekuatan militer Indonesia memperoleh skor sebesar 0,2684 poin dari Global Firepower. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan militer Indonesia hampir serupa dengan kekuatan militer negara maju.
Selain itu, lebih dari 50 indikator menjadi faktor penilaian Global Firepower untuk menghitung skor power index tiap negara. Negara-negara kecil yang memiliki kelebihan dalam perhitungan di beberapa indikator menjadi keunggulan mereka untuk bersaing dengan negara-negara yang lebih maju.
Dasco mengatakan Prabowo juga sudah membawa teknologi kapal perang canggih jenis fregat tipe Arrowhead dari Inggris yang dapat memperkuat Indonesia dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang, termasuk di Laut Natuna Utara.
“Fregat adalah jenis kapal perang ringan dengan kecepatan tinggi dan kemampuan manuver yang dilengkapi teknologi militer canggih terkini. Fregat buatan Inggris ini adalah kapal perang ringan tercanggih yang ada sekarang,” jelasnya.
Dasco menambahkan Presiden Jokowi juga sudah menetapkan 3.103 orang komponen cadangan TNI yang bisa dimobilisasi untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan TNI, saat negara dalam keadaan darurat militer atau dalam bencana.
?Dengan adanya Komcad memungkinkan penghematan anggaran untuk perkuat pertahanan. Kekuatan TNI dapat bertambah secara personel meski tanpa menambah jumlah TNI aktif,? tandas Dasco. (tim)