EDITOR.ID, Denpasar,- Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Denpasar Bali, resmi mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024. Amanah ini ternyata sudah diputuskan dalam Rakernas partai tersebut di Jakarta bulan Juni lalu. Sehingga Kongres sifatnya hanya mengukuhkan hasil Rakernas saja.
Presiden kelima RI itu pun membacakan sumpah pengukuhan dituntun pimpinan sidang, Ketua DPD PDIP Kepulauan Riau, Suryo Respationo.
“Janji jabatan. Satu, bahwa saya untuk diangkat sebagai Ketua Umum DPP PDIP masa bakti 2019-2024 akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan UUD 1945, AD/ART PDIP, piagam dan program perjuangan PDIP, dan segala ketentuan partai yang berlaku,” kata Megawati, Kamis (8/8/2019).
Megawati juga bersumpah akan menjunjung tinggi kehormatan dan disiplin partai. Dia juga berjanji mengutamakan keutuhan partai.
“Dua, bahwa saya akan menjunjung tinggi kehormatan, martabat dan disiplin partai, serta akan senantiasa mengutamakan keutuhan partai, keberhasilan program perjuangan partai daripada kepentingan pribadi. Tiga, bahwa saya akan memegang rahasia partai yang menurut sifatnya, harus saya rahasiakan,” tutur Megawati di hadapan para kader.
Megawati juga berjanji menyelesaikan permasalahan partai dengan asas kekeluargaan. Dia juga berjanji bekerja dengan jujur dan adil.
“Empat, bahwa saya akan berusaha menyelesaikan segala permasalahan partai dengan asas kekeluargaan. Lima, bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, adil, rajin dan bersemangat, dan mengutamakan untuk kepentingan partai, negara, dan bangsa,” tuturnya.
Sumpah jabatan itu diucapkan Megawati di hadapan Ketua DPD Kepulaun Riau Soerya Respationo, Ketua DPD Bali Wayan Koster, Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo, hingga Ketua DPD Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Pembacaan sumpah jabatan itu juga dilakukan di hadapan para kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
Sementara terkait penetapannya yang dilakukan tertutup itu, Megawati menyampaikan permohonan maafnya. Pasalnya, sebelumnya penetapan ketua umum itu dilakukan secara terbuka.
“Saya minta maaf karena telah dikonfirmasikan tadinya bahwa kalau saya dikukuhkan itu akan menjadi sidang terbuka,†ujar Mega usai pengukuhan.
Megawati menceritakan, ada percepatan dalam proses pengukuhan itu.
Pasalnya, forum kongres tidak meminta dibacakan pertanggungawajaban pengurus demisioner dengan alasan dia kembali menjadi ketua umum.
“Kalau secara normal sebelum demisioner itu harus dibacakan pertanggungjawaban DPP Partai, ternyata tidak perlu karena seluruh utusan menyatakan dapat diterima secara aklamasi,†jelasnya.