“Kami meminta saudara Desmond meminta maaf secara terbuka kepada Bung Karno dan keluarga Bung Karno,” katanya.
Tak hanya anggota DPRD Purworejo, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Zainudin juga menegaskan bahwa Desmond agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.
“Saudara jangan asal bicara, jangan asal jeplak ngomongnya, yang diusulkan itu Bung Karno. Dia adalah proklamator bangsa, dia yang memerdekakan kita, pikiran-pikiran Bung Karno sampai hari ini masih kita pakai,” ungkap M Zainudin.
Sementara, Desmond mengaku bahwa saat mengeluarkan pernyataan itu dirinya dalam keadaan kurang siap. Dirinya ditemui oleh sejumlah wartawan saat akan mengikuti rapat.
“Saya harus menjelaskan pada peristiwa apa saya ngomong itu, saya mau rapat dengan Kemenkumham, saya dipepet, ditanyakan. Nah saya jawab yang ada di kepala saya. Saat wawancara pada waktu itu saya dikeroyok pertanyaan,” kata Desmond.
Desmond akhirnya bersedia meminta maaf setelah didesak oleh para kader PDI-P dengan teriakan “Desmond provokator”.
Dirinya juga mengakui bahwa dirinya salah telah mengeluarkan pernyataan tersebut.
“Saya paham, dalam konteks Bung Karno sebagai pemersatu bangsa, saya minta maaf statement saya. Ya saya salah, saya minta maaf. Saya meminta maaf secara terbuka, atas tidak berkenannya statement saya yang melukai keluarga besar PDI-P, keluarga besar Bung Karno, dan pengagum Bung Karno,” terangnya.
Ditempat terpisah, saat Desmond usai berdialog dengan warga Wadas mengatakan, bahwa dirinya sangat menghargai Bung Karno.
“Saya menghargai, tapi apakah penghargaan itu tidak mengecilkan Bung Karno ? Tanpa penghargaan itu, Indonesia inilah Bung Karno,” kata Desmond. (tim)