Di Video Call Presiden, Ibu Guru ini Menangis

Bu Rika menjawab panggilan video Pak Jokowi. Foto: tangkapan layar Biro Media dan Pers Sekretariat Negara

EDITOR.ID, Jakarta,- Rika Susi Waty menangis terharu. Ibu guru yang mengajar matematika di SMPN 7 Padang, Sumatera Barat ini tak menyangka jika ia ditelepon secara video calls oleh orang nomor satu di Republik ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Selama memimpin pemerintahan, Presiden Jokowi memang punya kebiasaan yang banyak diapresiasi publik. Ia suka berdialog langsung dengan rakyat kecil, baik melalui pertemuan tatap muka, blusukan hingga memberi perhatian dengan menelpon langsung.

Presiden melakukan hal ini untuk menyelami jeritan dan keluhan rakyatnya. Presiden ingin tahu apakah dalam kebijakan saat ia memerintah ada yang tidak berkenan bagi kehidupan orang kecil. Oleh karena itu Presiden Jokowi termasuk salah satu Presiden RI yang tercatat dalam sejarah ribuan kali menyapa, menemui dan menjadi pendengar setia keluhan rakyat.

Kali ini Presiden Jokowi perlu menelepon secara langsung guru Rika Susi Waty tanpa protokoler Kepresidenan yang formal. Jokowi hanya ingin mendengar secara langsung pada guru dan anak didik, apakah kebijakannya tentang proses belajar mengajar jarak jauh menemui kendala atau kurang bisa dilaksanakan.

Oleh karena itu Presiden Jokowi menyempatkan waktu untuk berbincang dengan seorang guru di Padang, Sumatera Barat, Rika Susi Waty. Perbincangan Jokowi dengan guru di SMPN 7 Padang itu bisa ditemukan di saluran YouTube, Sekretariat Presiden.

Dalam perbincangan tersebut, Jokowi menanyakan kepada Bu Rika yang mengajar matematika itu, mengenai bagaimana aktivitas belajar mengajar selama pandemi ini dilakukan.

“Sudah enam bulan kegiatan belajar anak-anak ini lewat cara belajar online sampai sekarang. Bagaimana menurut Ibu?” kata Jokowi.

Rika, yang juga menjabat sebagai Wakil Bidang Kesiswaan di sekolah tersebut terharu dan nyaris menangis saat menerima telepon Presiden Jokowi. Ia menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

Namun, pembelajaran daring yang dilakukan membuatnya sedikit kesulitan untuk memantau perkembangan belajar anak didiknya secara langsung.

“Kami enggak bisa memantau anak itu mampu atau tidak. Karena enggak bisa (bertemu) langsung begitu, Pak,” jawab Rika yang mengaku hampir menangis jika mengingat anak-anak didiknya terutama dari kalangan orang tua tak mampu yang benar-benar ketinggalan dalam mengejar materi belajar.

Selanjutnya, Jokowi menanyakan apakah seluruh siswa atau orang tuanya memiliki handphone yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran secara daring.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: