NASA merupakan impian Adhara Pérez Sánchez karena ingin mengarungi angkasa luas
Adhara Pérez Sánchez bercita-cita.ingin mengarungi perjalanan luar angkasa — oleh karena itu Adhara Pérez Sánchez harus bekerja di NASA, itu sudah dijadikan target untuk mewujudkan harapannya.
Siapapun ingin meraih bintang, maka tidak ada batasan mencapainya untuk sampai ke tujuan.
Pada usia 3 tahun, Adhara didiagnosis mengidap Sindrom Asperger.
Adhara Pérez Sánchez berbeda dari kebanyakan anak-anak seusianya, yang membuatnya menjadi korban bullying di sekolah pertamanya.
Ibunya Nallely Sánchez, mengenang guru-guru Adhara Pérez Sánchez menelepon menginformasikan bahwa putrinya Adhara Pérez Sánchez sering tertidur di kelas.
Ibunya mengatakan kepada gurunya — sebagai ibunya — pasti tentunya memperhatikan putrinya, Adhara Pérez Sánchez — dia belajar aljabar maupun mata pelajaran lainnya sendiri dirumah dan mahir dengan tabel periodik unsur – mungkin dia hanya bosan di sekolahnya.
Sang ibu, Nallely merasa sedih bila ditelpon gurunya dan mendapat laporan disekolahnya kalau putrinya sering di bully oleh teman-teman sekelasnya, dan sang ibunya pun tak ingin putrinya menderita.
Sang ibu mulai membawanya ke terapi. Tak lama kemudian, psikiater merekomendasikan gadis muda itu untuk melanjutkan sekolahnya di Center for Attention to Talent (CEDAT) — sebuah sekolah untuk “anak-anak berbakat dan berbakat” kata Nallely.
Saat di CEDAT, Adhara dipastikan memiliki IQ 162 — lebih tinggi dari Albert Einstein dan Stephen Hawking.
Di ruang kelas CEDAT, siswa diajar berdasarkan kemampuannya masing, bukan berdasarkan usianya.
Adhara tidak lagi bosan seperti di sekolah pertamanya.
Seiring perjalannya waktu, pada usia 5 tahun, Adhara berhasil menuntaskan sekolah dasar.
Kemudian Adhara melanjutkan pendidikannys ke tahap berikutnya untuk menyelesaikan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, di tahapan tersebut Adhara tuntaskan di usia lima dan enam tahun.
Dia saat ini Adhara sedang mempelajari dua karir online: Teknik industri dalam matematika di UNITEC dan teknik sistem di CNCI.
Albert Einstein: Pemberontak, gagal, jenius. Adhara bercita-cita menjadi astronot.
Dia bahkan dinamai bintang.
“Nama saya adalah bintang dari konstelasi Canis Major,” kata Adhara.
“Wezen berada tepat di atas Adhara. Aludra tepat di bawah Adhara.”
Adhara ingin tahu di mana dia bisa melanjutkan studinya. “Di sini, tidak ada astrofisika,” kenang Adhara, “Jadi saya mencari di internet di mana saya bisa belajar astrofisika dan Arizona muncul.”