EDITOR.ID, Surabaya,- Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim merilis, nilai ekspor Jatim per Desember 2021 meningkat 14,97 persen dibanding Desember 2020. namun jika dibandingkan Novermber 2021, nilai ekspor Jatim turun 6,05 persen yaitu dari USD 2,18 miliar menjadi USD 2,05 miliar.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, Senin (17/1/2022) saat menyampaikan kegiatan Berita Resmi Statistik (BRS) terkait Perkembangan Ekspor-Impor, Profil Kemiskinan, dan Gini Ratio Provinsi Jawa Timur mengatakan, penurunan nilai ekspor dibanding bulan lalu, disebabkan oleh defisit kinerja ekspor di Jawa Timur baik pada kinerja ekspor sektor migas maupun non migas.
Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan sebesar 3,83 persen, yaitu dari USD 2,06 miliar menjadi USD 1,98 miliar. Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 96,84 persen dari total ekspor bulan ini.
Dibandingkan Desember 2020, nilai ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 30,12 persen. Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan Desember 2021 turun sebesar 45,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari USD 117,55 juta menjadi USD 64,62 juta.
Peranan ekspor sektor migas menyumbang 3,16 persen total ekspor Jawa Timur pada bulan ini. Namun demikian jika dibandingkan Desember 2020 nilai ekspor migas mengalami penurunan sebesar 74,86 persen.
Dadang menambahkan, jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang, maka di bulan Desember 2021, golongan barang Kayu, Barang dari Kayu? menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar USD 192,70 juta.
Nilai tersebut naik sebesar 3,42 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai USD 186,33 juta. Golongan komoditas ini berkontribusi sebesar 9,72 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Amerika Serikat dengan nilai USD 55,96 juta.
Peringkat kedua yang terbanyak diekspor Jawa Timur adalah golongan Tembaga yang menyumbang nilai ekspor sebesar USD 185,04 juta namun secara persentase turun sebesar 8,49 persen dibandingkan
bulan sebelumnya. Golongan barang ini menyumbang 9,33 persen dari total ekspor nonmigas dan utamanya dikirim ke Malaysia dengan nilai USD 51,58 juta.
Golongan barang peringkat ketiga adalah golongan Lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai ekspor sebesar USD 176,35 juta atau turun sebesar 3,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kelompok barang ini menyumbang 8,89 persen dari total ekspor nonmigas bulan ini dan utamanya diekspor ke Tiongkok senilai USD 78,25 juta.
Peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada bulan Desember 2021 terjadi pada golongan Alas kaki yang naik sebesar USD 9,64 juta. Sedangkan penurunan nilai ekspor terbesar pada golongan Tembaga yang turun sebesar USD 17,16 juta.
Berdasarkan menurut negara tujuan utama ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jawa Timur bulan Desember 2021, disusul ke Jepang dan Tiongkok. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Amerika Serikat mencapai USD 357,88 juta, sedangkan ekspor ke Jepang dan Tiongkok berturut-turut sebesar USD 307,88 juta dan USD 271,01 juta.
Pada bulan Desember 2021 terjadi pergeseran kawasan negara yang menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur. Kawasan di luar ASEAN dan Uni Eropa selama bulan Desember 2021 memberikan peranan sebesar 73,43 persen. Amerika Serikat menjadi negara utama dengan peranan 18,05 persen dari total ekspor nonmigas Jawa Timur, diikuti Jepang dengan peranan sebesar 15,53 persen. Ekspornonmigasbulaninikekawasan ASEAN sebesar USD 360,89 juta dengan tujuan utama negara Malaysia dengan peranan sebesar 5,96 persen dari total ekspor nonmigas Jawa Timur.
Sementara itu ekspor nonmigas ke kelompok negara Uni Eropa menyumbang 8,37 persen atau dengan nilai USD 166,05 juta. Ekspor ke kawasan ini, dominan ke Belanda sebesar USD 54,61 juta dan diikuti ekspor ke Jerman sebesar USD 28,41 juta. Secara kumulatif selama Januari – Desember 2021, ekspor nonmigas ke kawasan negara ASEAN sebesar USD 3,79 miliar atau sebesar 17,79 persen dari total ekspor Jawa Timur pada periode tersebut.
Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor nonmigas mencapai USD 1,54 miliar (dengan peranan sebesar 7,21 persen). Ekspor nonmigas ke Uni Eropa pada periode kumulatif tersebut mencapai USD 1,76 miliar dengan kontribusi sebesar 8,27 persen. Ekspor ke Belanda merupakan yang terbesar ke Uni Eropa selama periode ini yakni senilai USD 551,15 juta, atau dengan peranan sebesar 2,59 persen. Ekspor nonmigas negara utama lainnya selama periode ini, yang terbesar adalah ke Amerika Serikat dengan nilai USD 3,53 miliar atau dengan kontribusi sebesar 16,55 persen, disusul ke Jepang sebesar USD 3,20 miliar atau dengan peranan sebesar 15,03 persen dan ke Tiongkok sebesar USD 3,04 miliar atau dengan peranan sebesar 14,28 persen. (Tim)