Kendal, EDITOR.ID,- Lama sepi dari peristiwa ancaman teror bom tak membuat lengah Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri. Pasukan berlogo burung hantu ini tetap bergerak dalam senyap, menangkap jaringan kelompok teroris yang berpotensial menebar ancaman bom.
Kali ini dalam operasi senyap, Tim Densus 88 Anti Teror kembali membekuk seorang warga terduga teroris berinisial MK (34) di sebuah gang di Dusun Paturen, RT4/RW3, Desa Pagersari, Kecamatan Patean, Kendal, Jateng, Selasa (24/10) sekitar pukul 07.30.
Warga terduga teroris ditangkap saat mengantarkan anaknya sekolah PAUD bersama istrinya. Penangkapan terduga teroris di Kabupaten Kendal ini, diduga merupakan kelompok jaringan teroris Abu Roban dan kelompok Tuban yang beberapa waktu lalu terlibat baku tembak di Tuban Jawa Timur.
Informasi yang dihimpun, tim Densus 88 anti teror bersenjata laras panjang turun dari mobil dan langsung menangkap warga terduga teroris serta membawanya menggunakan mobil.
Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi penangkapan mengatakan ada satu mobil yang berhenti dan menghadang sepeda motor terduga teroris di dalam gang dan satu mobil di luar gang.
Selain itu, sekitar empat sepeda motor yang dikendarai anggota Densus juga ikut menghadangnya. Sejumlah orang turun dari dalam mobil dengan membawa senjata laras panjang langsung menangkap MK.
Warga sekitar yang melihat kaget, karena jumlah orang yang menangkap banyak dan kejadiannya juga berlangsung cepat. Tidak ada perlawanan dari MK, saat Densus 88 melakukan penangkapan tersebut.
Saksi mata, Sumiyati, mengatakan, penangkapan berlangsung cepat, dan terduga teroris dihadang oleh dua mobil dari dalam dan luar gang.
“Penangkapan itu terjadi pukul 07.30. Pakaiannya preman semua. Kalau yang di sini satu mobil dan satu mobil lainnya di jalan raya,” kata dia sebagaimana dilansir dari jpnn.com.
Hal senada diungkapkan Suyoto, warga lainnya. Kata dia, warga terduga teroris itu ditangkap saat mengantarkan anaknya dan belum sampai ke sekolahan. Saat itu menurut dia, kondisi jalan masih sepi dan hanya beberapa orang yang mengetahui kejadian tersebut.
“Dia (terduga teroris) ditangkap saat akan mengantar anaknya bersama istrinya. Motor terduga teroris tiba-tiba dicegat mobil dan beberapa motor dan langsung dimasukan ke mobil bersama istri dan anaknya. Kejadiannya sangat cepat, ketiganya langsung dimasukkan ke mobil,” kata dia.
Suyoto mengungkapkan, dirinya setiap hari melihat MK mengantar anaknya sekolah bersama istrinya, siang harinya dia juga melihat menjemput anak bersama istrinya saat pulang sekolah. “Namanya tidak tahu, tapi kabarnya mengontrak sebuah rumah di Sukorejo,” imbuh dia.