Puluhan orang ini sempat terlibat bentrokan dengan aparat di depan Mapolda Metro Jaya dan Simpang Semanggi. Namun massa berhasil dibubarkan dan sebagian massa diamankan Polda Metro Jaya, tadi malam.
Menurut pantauan Senin malam, ada sekitar 30 orang yang dibawa ke Polda Metro Jaya.
Puluhan orang tersebut diamankan dari berbagai titik bentrokan, antara lain di Simpang Susun Semanggi, di Jalan Tol Dalam Kota dan Jalan Gatot Subroto.
Dalam bentrokan sporadis tersebut massa yang berdatangan dari berbagai arah mendadak menyerang polisi dengan batu dan petasan. Petugas membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah massa.
Situasi dinyatakan aman dan kondusif pada pukul 22.50 setelah puluhan personel Brimob dan Sabhara Polda Metro Jaya yang berjaga di sekitar Simpang Susun Semanggi berhasil memukul mundur massa hingga membubarkan diri.
Setelah situasi dinyatakan aman, polisi kemudian mencabut blokade jalan dan kendaraan dari arah Cawang menuju Slipi langsung bisa melintasi Simpang Semanggi.
Meski demikian, arus tol dalam kota arah Cawang-Tomang masih ditutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
Sebelumnya, massa yang didominasi pelajar STM mulai berkumpul sejak pukul 17.00 WIB di Jalan Gatot Subroto di depan gedung Polda Metro Jaya. Namun tidak terjadi bentrokan, massa hanya berusaha memprovokasi petugas dengan melontarkan kata-kata tidak senonoh.
Kemudian pada sekitar pukul 18.00 WIB kelompok massa yang berbeda datang dan mulai melempar petugas dengan batu. Polisi kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata dan massa membalas dengan menembaki petugas menggunakan kembang api.
Setelah bentrokan tersebut polisi memblokir ruas Jalan Gatot Subroto dari Pancoran hingga Simpang Semanggi mulai disterilkan.
Bentrokan antara petugas dan massa terjadi beberapa kali. Aparat yang berjaga di depan gerbang utama Polda Metro Jaya beberapa kali diserang oleh massa menggunakan batu dan petasan.
Mereka menyampaikan tuntutannya dengan aman dan tidak anarki. Namun, tak lama berselang, datang sekumpulan massa yang mendekati barrier dan pagar kawat berduri yang telah dibentuk Polisi.
Sebagian dari mereka terlihat menggunakan seragam sekolah, sebagian lainnya tidak. Beberapa dari mereka, juga terlihat mencoba merusak pagar kawat berduri itu.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan yang melihat hal itu, mengingatkan agar mereka jangan memprovokasi.
“Massa Kasbi dan Massa Universitas berada di belakang semua. Kalian (massa) yang di depan (kawat berduri) ini jangan memprovokasi,” jelas Harry.