EDITOR.ID, Jakarta,- Aksi unjuk rasa yang digelar massa gabungan pelajar, mahasiswa dan buruh di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019) dari malam hingga dinihari berujung ricuh. Massa pendemo berusaha bertahan di halaman depan gedung DPR hingga meluber ke jalan raya. Namun mereka dihalau dan dibubarkan aparat keamanan dengan gas air mata.
Rupanya kondisi ini memang didesain oleh sang dalang aksi demo. Dalam rencana si mastermind nya dari aksi demo ini, mereka menciptakan agar demo massa bisa bertahan hingga pagi. Tujuan mereka agar pagar gedung tertutup lautan massa. Sehingga acara pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR bisa gagal lantaran gedung DPR dikepung massa.
Namun berkat kerja keras aparat sepanjang malam hingga dinihari, pelantikan 500 anggota Dewan bisa terlaksana.
Disaat 600an lebih anggota Dewan baik DPR maupun DPD menikmati empuknya kasur hotel di Hotel Ritz Charlton, Shangri-La dan Fairmount, sepanjang malam hingga dinihari, ratusan aparat polisi tengah berjuang bertahan menjaga keamanan gedung DPR ditengah lemparan batu ratusan massa yang berusaha “mengambil alih” kendali gedung DPR RI.
Namun dinihari menjelang subuh massa berhasil dibubarkan oleh aparat sehingga pintu gerbang depan gedung DPR kini sudah bersih dari kerumunan massa dan pendemo. Sehingga pagi ini gedung DPR bisa digunakan untuk acara pelantikan anggota Dewan.
Lebih dari puluhan aparat keamanan mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu dari massa pendemo.
Beberapa saat setelah aksi unjuk rasa, kerusuhan pecah di kawasan Pejompongan, setelah massa demo 30 September mundur dari flyover Slipi ke Jalan Pejompongan Raya mengarah ke Bendungan Hilir.
Aparat kepolisian berangsur berjalan maju mendekat ke tengah flyover Slipi. Mereka menembakkan gas air mata ke arah para demonstran yang berada di bawah flyover.
Sebagian aparat juga berjalan turun mengikuti para demonstran yang bergerak mundur. Hingga malam hari, massa masih melemparkan kembang api. Polisi pun membalas lemparan itu dengan gas air mata.
Dari arah Pejompongan ke stasiun KRL Palmerah, massa demo 30 September terus melemparkan batu ke arah petugas.
Massa dari arah Semanggi mulai mendekat ke depan Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, yang tidak jauh dari Gedung DPR. Mereka terdiri dari mahasiswa dan massa Serikat Pekerja Kasbi (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia).