Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan dampak ekonomi dari konser Coldplay akan terpusat di Jakarta saja, mengingat acara tersebut akan diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
“Kalau secara nasional belum ya karena acaranya terselenggara sekali dan di satu tempat saja. Saya kira dampaknya hanya di Jakarta saja ya, atau sekitar Jabodetabek. Kalau soal hitung-hitungan itu agak sulit karena ini terselenggaranya sekali dan jarang, tapi pasti berdampaklaj buat beberapa sektor,” katanya kepada detikcom, Sabtu (13/5/2023).
Menurut Tauhid, sektor yang akan mendapatkan keuntungan langsung dari acara tersebut tentu penyelenggaranya atau promotor, hotel hingga restoran di sekitar tempat acara. Tauhid juga menyebut, perputaran uang saat konser terselenggara nanti juga akan meningkat.
“Putaran uangnya dari tiket saja bisa rata rata apakah dari harga tiket yang Rp 2 juta, Rp 3 juta, paling murah Rp 800.000 yang jauh itu, dikali sekian ribu orang yang beli saya kira multiplier dampak ekonominya ya besar ke penyelenggaranya itu sendiri,” lanjutnya.
“Ramai juga ke hotel dan restoran, karena orang dari luar akan menginap dan lainnya,” tambahnya.
Sektor lain yang akan mendapatkan keuntungan lebih dari acara tersebut adalah UMKM yang terlibat, dan penjual makanan serta minuman di sekitar tempat acara.
“Itu pasti mendapatkan dampaklah. Jakarta ini memang harus segera berbenah diri jika nanti tidak lagi menjadi Ibu Kota, dia harus bisa menjadi pusat terselenggaranya konser-konser internasional, jadi berbenah dari segi fasilitas untuk pertunjukan-pertunjukan internasional,” terangnya. (tim)