Dari Konvensi ICIUOG 2023 di Bali, Dwi Soetjipto: Indonesia Butuh Investasi 20 Miliar Dolar Buat Garap Migas

Di tahun ke empat perhelatannya, ICIUOG berhasil mendatangkan sekitar 3.000 peserta dari 17 negara. Konvensi internasional ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan secara online.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf saat membuka The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 (ICIUOG), Senin (20/9), di Nusa Dua, Bali.

Semenjak tahun 2020, daya tarik investasi hulu migas di Indonesia telah meningkat didukung oleh dukungan pemerintah melalui sistem fiskal yang lebih fleksibel dan pendukung lainnya yang menurunkan risiko investasi.

Namun demikian, beberapa area masih memerlukan perbaikan, yaitu dalam aspek legal dan kontraktual serta penemuan cadangan raksasa (giant discovery).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) hari ini kembali menggelar The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) ke-4 hari ini, Rabu (20/9/2023) sampai Jumat (22/9/2023) di Nusa Dua Bali.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, pertumbuhan ekonomi membutuhkan ketersediaan dan keterjangkauan energi, termasuk minyak dan gas. Hal ini penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, dalam rangka mencapai target Indonesia Maju di 2045.

“Kebutuhan minyak dan gas hingga 2050 secara persentase akan turun, tetapi secara volume terus meningkat dan tentu butuh waktu untuk dapat menggantikannya. Tidak hanya kecukupan, tetapi juga keterjangkauan sehingga produksi migas nasional harus terus ditingkatkan,” kata Nanang, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9/2023).

Nanang menilai, iklim investasi ke depannya perlu diperkuat sehingga dapat memberikan kepastian lebih terhadap para investor. Hal ini sangat bergantung pada payung hukum dalam bentuk Undang-undang Migas. Hal ini diharapkan dapat didorong lewat gelaran ICIOG 2023.

ICIOG tahun ini mengusung tema ‘Advancing Energy Security through Sustainable Oil and Gas Exploration and Development ‘ penyelenggaraan ICIOG 2023 hadir tak hanya menyoroti isu-isu seputar kegiatan usaha hulu migas.

Konvensi bertaraf internasional ini juga berupaya mencari solusi terkait pelaksanaan kegiatan operasi yang rendah karbon sehingga industri hulu migas bisa turut berkontribusi dalam pencapaian target Net Zero Emission di Indonesia.

Solusi tersebut diharapkan dapat sejalan dengan upaya meningkatkan produksi migas nasional demi tercapainya target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD). Selain itu, peluang terkait penerapan Carbon Capture Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) di Indonesia turut dijajaki.

Chairman of Organizing Committee ICIOG 2023, Mohammad Kemal mengungkapkan, ada empat konsep yang diangkat dalam ICIOG 2023 antara lain Energy Security, Attracting Investment, Dynamic Market, serta Energy Transition.

Melalui ICIOG 2023, para pemangku kepentingan dan pelaku usaha di industri hulu migas diharapkan bisa mengoptimalkan peluang dari tren yang tengah berkembang di tingkat global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: