“Sebagaimana potongan video yang beredar di media sosial bahwa pada hari Sabtu tanggal 30 Desember 2023 telah terjadi kasus penganiayaan secara bersama-sama yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum TNI kepada warga sipil tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota Yonif 408,” kata Wiweko.
Wiweko mengatakan, dari informasi sementara yang diterimanya, kejadian penganiayaan tersebut berlangsung secara spontan lantaran akibat kesalahpahaman. Menurut dia, personel Kompi Senapan B Yonif Raider 408/SBH pada Sabtu sekitar pukul 11.19 WIB, sedang bermain voli.
Kemudian, mereka terganggu lantaran banyak iringan motor menggunakan knalpot brong atau bising melintas. Karena itu, beberapa personel Yonif Raider 408/SBH keluar untuk mencegat pengendara motor, yang ternyata merupakan relawan capres Ganjar Pranowo.
“Saat beberapa anggota melaksanakan olahraga bola voli kemudian mendengar suara bising yang membuat tidak nyaman dari beberapa sepeda motor dengan knalpot brong melintas secara terus dan berulang kali,” kata Wiweko.
“Kemudian beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju ke jalan di depan asrama guna mencari sumber suara knalpot brong pengendara motor tersebut untuk mengingatkan kepada pengendara dengan cara menghentikan serta membubarkan hingga terjadi penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut,” ucap Wiweko menambahkan.
Dari CCTV, sejumlah prajurit TNI AD memang mencegat pengendara yang memakai kendaraan knalpot brong yang melintas di depan markas. Hal itu lantaran sejumlah pengendara dengan knalpot brong baru saja menghadiri kampanye capres Ganjar Pranowo di Lapangan Bangsalan, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023). (tim)