EDITOR.ID, Jakarta, Indonesia sepakat membeli total 42 jet tempur Dassault Rafale generasi 4,5 buatan Prancis. Tak hanya jet tempur, Indonesia juga membeli kapal selam generasi tercanggih buatan negeri Menara Eifel itu. Dalam pembelian kapal selam ini Perancis berkomitmen memproduksi kapal tersebut di PT PAL Indonesia dibawah supervisi Naval Group.
Kesepakatan pembelian itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat menjamu kedatangan Menhan Prancis Florence Parly di Jakarta pada Kamis (10/2/2022).
Prabowo memaparkan untuk tahap pertama Indonesia akan memboyong 6 unit pertama jet Rafale.
“Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat,” kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan RI seperti dikutip Antara.
Prabowo menuturkan selain jet tempur, Indonesia juga akan membeli dua kapal selam kelas Scorpene dari Prancis.
Pembelian kapal selam itu bagian dari kerja sama penelitian dan pengembangan kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group.
“Tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam kelas Scorpene dengan AIP beserta persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan termasuk latihan,” kata Prabowo.
Selain itu, RI-Prancis juga meneken sejumlah nota kesepahaman (Mou) terkait kerja sama antara Dassault dan PT DI untuk pemeliharan, perbaikan, dan overhaul pesawat-pesawat perang Prancis di Indonesia, seperti Rafale, Helikopter Caracal, dan lainnya.
Kedua negara juga menandatangani MoU kerja sama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, serta kerja sama pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.
“Kerja sama PT Pindad untuk manufacturing amunisi guna keperluan persenjataan darat dan amunisi kaliber besar,” papar Prabowo.
Sementara itu, Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly menyambut baik penandatanganan berbagai MoU serta kontrak pengadaan Pesawat Tempur Rafale dengan Indonesia.
“Kami senang sekali Indonesia memilih Prancis sebagai mitra dalam program modernisasi alutsista, khususnya untuk pesawat tempur. Saya yakin perusahaan Indonesia dapat menjalin kemitraan untuk mendukung program modernisasi alutsista TNI yang lain demi mengembangkan industri strategis nasional Indonesia,” kata Parly.
Menurut dia, pilihan Indonesia untuk pengadaan Pesawat Tempur Rafale merupakan pilihan kedaulatan dan keunggulan teknis karena Rafale telah memberikan kapasitas operasional pada banyak kesempatan dan masih menjalankan misi di sejumlah medan yang sangat menantang.
“Pilihan ini menunjukkan kepercayaan Indonesia terhadap Prancis sebagai bukti kemitraan strategis kita sangat kuat dan dinamis,” katanya.
Parly menambahkan penandatanganan kontrak ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia.
“Kontrak akan diaktifkan sesegera mungkin untuk meluncurkan proses produksi agar Indonesia dapat memanfaatkan Pesawat Rafale dalam waktu dekat,” ujar Parly. (tim)