EDITOR.ID, Jakarta,- Ditengah keraguan publik atas berlomba-lombanya produsen obat mengklaim vaksin Corona hingga uji klinis tahap ketiga. Kabar baik terkait pengembangan vaksin virus Corona (SARS-CoV-2) datang dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Raksasa farmasi asal AS Pfizer diam-diam justru mencuri start dengan mengumumkan telah menemukan vaksin Covid paling ampuh, 90 persen.
Dalam mengembangkan vaksin, Pfizer menggandeng perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech yang dikenal punya pengalaman panjang dalam penelitian vaksin.
Dilansir dari CNBC International, Senin (9/11/2020), Vaksin Pfizer asal AS terbukti 90% efektif menangkal virus Corona dalam uji klinis tahap akhir tanpa adanya efek samping berbahaya bagi manusia.
Tingginya efektivitas vaksin yang pembuatannya berkolaborasi dengan BioNTech dari Jerman tersebut, tentu jadi kabar baik karena sejumlah ahli pada awalnya hanya memperkirakan efektivitas vaksin sekitar 75%.
Tingkat efektivitas tersebut juga terbilang sangat jauh di atas minimal persentase efektivitas vaksin yang bisa diterima manusia, yakni sekitar 50-60%, seperti yang diungkapkan Penasihat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci.
Temuan raksasa produsen obat ini membawa angin segar dan kabar gembira bagi masyarakat dunia yang saat ini tengah didera ganasnya pandemi Corona. Penemuan ini juga memacu harapan besar dan optimisme perekonomian dunia akan segera pulih.
Hasil tersebut diumumkan Senin malam lalu. Sehari sebelumnya Komite Pengawas Data (DMC) independen melakukan analisa awal terhadap uji klinis tahap akhir vaksin BNT162b2.
Dalam sebuah press release Pfizer melaporkan ada 94 kasus Covid-19 teridentifikasi dari total 43.538 peserta uji klinis tahap akhir ini.
Kasus Covid-19 tersebut ditemukan baik di kelompok peserta yang disuntik vaksin maupun yang berada di kelompok placebo.
Namun perusahaan tidak merinci berapa banyak kasus yang teridentifikasi di masing-masing kelompok. Pfizer hanya menegaskan bahwa tingkat efficacy atau ready viewed keampuhan kandidat vaksin tersebut berada di atas 90 persen dalam tujuh hari setelah injeksi dosis kedua.
“Ini adalah hari besar bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia. Hasil awal studi klinis tahap 3 vaksin Covid-19 kami menjadi bukti awal bahwa vaksin mampu mencegah Covid-19” kata Dr. Albert Bourla, Chairman dan CEO Pfizer sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.
Hasil ini disambut positif oleh ahli virologi Icahn School of Medicine di Mount Sinai New York City Florian Krammer yang juga menjadi salah satu peserta uji klinis tersebut. “Kita perlu melihat data akhirnya. Namun itu tak menyurutkan semangat saya, ini sungguh luar biasa” kata Krammer, melansir Nature.