Jakarta, EDITOR.ID,- Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah era pemerintahan Prabowo Subianto banyak memunculkan kejutan besar, terutama penunjukkan para komisarisnya. Banyak artis, seniman hingga pelawak yang kini duduk di kursi empuk BUMN. Sebut saja Ifan vokalis Band Seventeen, Ade Armando, dan Giring Niji.
Nah kali ini giliran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang juga mempercayakan kepemimpinan BUMD pada seniman. Kabar terbaru giliran pelawak kondang Cak Lontong resmi diangkat menjadi nahkoda atau Komisaris BUMD DKI Jakarta yakni PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Jabatan itu diumumkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Penunjukkan pria bernama lengkap Lies Hartono alias Cak Lontong sebagai komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk pun memicu perbincangan hangat di kalangan publik dan dituding sebagai bentuk balas budi politik.
Karena Cak Lontong selama ini dikenal sebagai pelawak di panggung hiburan. Ia sering banyak mendapatkan job menghibur di sejumlah lembaga negara, partai politik, politisi hingga pejabat tinggi. Cak Lontong sangat berpengalaman dan piawai dalam memainkan peran melawak. Oleh sebab itu Cak Lontong sangat pantas untuk memimpin BUMD Jakarta mengejar target pendapatan perusahaan, melakukan audit dan pengawasan kinerja direksi.
Sejumlah pihak menilai pengangkatan ini merupakan “jatah kue” politik lantaran Cak Lontong pernah terlibat dalam tim pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno saat Pilkada DKI Jakarta.
Menanggapi tudingan tersebut, Cak Lontong memberikan pernyataan terbuka saat mengunjungi sebuah kantor media di Jakarta pada Kamis, 26 Juni 2025.
Menurutnya, ia tidak mengajukan diri, melainkan ditugaskan untuk mengisi posisi tersebut.
“Ini bukan soal mau atau tidak mau. Saya rasa ini penugasan yang dipercayakan kepada saya,” ucapnya.
Cak Lontong menilai dirinya memiliki keterkaitan secara personal dan profesional dengan sektor seni yang juga menjadi bagian dari kegiatan usaha Ancol.
“Saya merasa ini pekerjaan yang bisa saya jalani karena berhubungan dengan profesi saya sebagai pelaku seni. Apalagi di Ancol ada pasar seni,” jelasnya.
Ia membantah tegas tudingan bahwa pengangkatannya merupakan hadiah politik.
Menurutnya, ia menjalani tahapan seleksi sebelum akhirnya dilantik menjadi komisaris.
“Semua ada tahapannya. Mulai dari administrasi sampai wawancara. Saya juga melalui proses itu,” kata Cak Lontong.
Ia juga mempertanyakan logika di balik kritik yang menyebut jabatan tersebut diberikan hanya karena kedekatan politik.
“Kalau gubernur menunjuk orang yang tidak dikenal, itu juga bisa jadi pertanyaan. Tapi saya kan melalui fit and proper test,” ujarnya.
Cak Lontong turut menjelaskan bahwa tugas komisaris berbeda dengan manajemen operasional yang harus hadir setiap hari.
“Sebagai komisaris, saya tidak perlu hadir day-to-day di kantor. Beda dengan jajaran direksi,” terangnya.
Di sisi lain, Cak Lontong memiliki latar belakang pendidikan teknik elektro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Ia menyandang gelar insinyur dan pernah mendapatkan penghargaan sebagai alumnus sukses dalam bidang seni.
Selain itu, ia juga menerima penghargaan bersama tokoh lain seperti mantan Ketua KPK Agus Rahardjo.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan alasan pemilihan Cak Lontong bersama sejumlah tokoh lainnya sebagai komisaris baru Ancol.
“Pak Sutiyoso, Pak Irfan Setiaputra, dan Cak Lontong adalah tokoh-tokoh profesional yang kami nilai layak. Tidak ada yang diragukan dari mereka,” ujar Pramono di Balai Kota pada Selasa (29/4/2025).
Selain itu, RUPST juga menunjuk mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Ancol.
“RUPS menyetujui pergantian anggota Dewan Komisaris untuk memperkuat pengawasan dan strategi bisnis ke depan,” kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Daniel Windriatmoko.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang baru ini berlaku efektif sejak ditutupnya RUPST. Untuk jajaran direksi, posisi Direktur Utama diisi oleh Winarto, didampingi Cahyo Satriyo Prakoso, Daniel Nainggolan, dan Eddy Prastiyo sebagai Direktur.
Penunjukan Cak Lontong sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menambah daftar kalangan selebritas yang menjadi pejabat penting di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sebelumnya ada Yovie, Giring Niji, Ifan Seventeen.
Yovie Widianto Jadi Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero
Sebelumnya penyanyi dan musisi senior Yovie Widianto ditetapkan sebagai Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam perombakan struktur Direksi dan Dewan Komisaris pada Selasa, 16 Juni 2025. Selebritas yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Ekonomi Kreatif ini menggantikan Anwar Sanusi yang sebelumnya menjabat sejak 2018.
Giring Ganesha Komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI).
Bekas vokalis band Nidji, Giring Ganesha Djumaryo, belum lama ini juga ditunjuk sebagai pejabat penting perusahaan milik BUMN. Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan diangkat sebagai komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI).
Pengangkatan Giring berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSTLB) di Tangerang, Kamis, 5 Juni 2025. Dalam persamuhan itu, para pemegang saham menyetujui perubahan struktur jajaran direksi dan dewan komisaris baru anak usaha dari perusahaan maskapai Garuda Indonesia Group itu.
Giring memutuskan untuk terjun ke dunia politik dengan mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPR melalui PSI pada 2017. Di PSI, ia pernah menjadi Ketua Umum ke-2, periode November 2021 hingga September 2023. Kini Giring menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina PSI setelah jabatan ketua umum diberikan kepada Kaesang Pangarep, anak bungsu mantan presiden Joko Widodo.
Ifan Seventeen Jadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara atau PFN.
Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen diangkat sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara atau PFN. Keputusan ini menimbulkan keheranan di kalangan sejumlah insan perfilman dan publik figur Indonesia. Beberapa selebritas Tanah Air, yang telah lama berkecimpung di industri film, menyampaikan reaksi mereka di media sosial.
Menanggapi polemik pengangkatan dirinya, Ifan Seventeen angkat bicara. Ia pun mengungkapkan alasan dirinya menerima tawaran menjadi Direktur Utama PFN. Dia menyebut tanggung jawab sebagai pemimpin direksi BUMN di bidang pembiayaan film itu sebagai bentuk pengabdian.
“Kedua, saya ingin meminta maaf untuk siapa pun yang terganggu atas amanah yang baru saja saya emban, efektif ini baru hari ke-9 saya bekerja. Ketiga, saya akan menyajikan beberapa fakta soal kenapa saya sebut jabatan baru ini sebagai bentuk ‘pengabdian’,” kata Ifan melalui unggahan di akun Instagram @ifanseventeen, Sabtu, 22 Maret 2025.
Dia mengungkapkan, selain dirinya, terdapat beberapa kandidat yang ditawari menjadi direktur utama PFN, tetapi mereka menolak. Hal tersebut lantaran kondisi PFN yang kritis. Menurut dia, terdapat banyak utang menumpuk puluhan miliar rupiah, beberapa kewajiban pembayaran gaji, utang vendor, iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), hingga tunjangan hari raya (THR) keagamaan yang belum terselesaikan.
“Lalu, kenapa saya mau? Saya merasa sudah terlalu lama hidup enak di negara yang kita cintai ini. Saatnya untuk melakukan timbal balik dengan cara mengabdi. Jadi, begitu saya ditawari, saya rasa ini kesempatan untuk pengabdian yang saya yakini,” ujar Ifan.
Riefian Fajarsyah merupakan vokalis grup band Seventeen. Ifan diketahui beberapa kali memberikan sanjungan kepada Presiden Prabowo lewat media sosialnya. Misalnya dalam unggahan yang dibagikannya pada 8 Januari 2025, ia membagikan potret dirinya saat menghadiri ulang tahun Prabowo.
Menurut Ifan, Prabowo merupakan sosok yang betul-betul menginspirasi. Pelantun lagu Jalan Terbaik itu menyebut Prabowo secara tak langsung mengajarkan rasa cinta tanah air. “Kalau orang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia itu ya Prabowo,” kata Ifan menyitir ucapan presiden ke-5 Abdurrahman Wahid soal Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Berkolaborasi dengan ajudan Prabowo, Rizky Irmansyah, Ifan Seventeen juga membuat lagu bertemakan perjuangan pada 17 Oktober 2024. Ifan menjadikan Prabowo sebagai model video klipnya. (*)