Jakarta, EDITOR.ID,- Jabatan Komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini tak lagi jadi jabatan orang profesional berlatarbelakang auditor keuangan dan hukum. Tapi jabatan Komisaris BUMN kini jadi bancakan jatah untuk para politisi partai politik, relawan Tim Pemenangan Calon Presiden (Capres) untuk menikmati kesejahteraan.
Betapa tidak, pendapatan gaji seorang komisaris perusahaan besar BUMN bisa lima kali lipat dari gaji seorang menteri yang tugas dan pekerjaannya sangat berat.
Sementara BUMN yang diisi oleh “para politisi” sering kecolongan oleh kasus korupsi yang dilakukan direksi dan manajemen perseroan akibat ketidakmampuan dan tidak adanya kompetensi sang komisaris tersebut untuk mengawasi dan melakukan audit jalannya perusahaan karena tak punya pengalaman.
Kabar terbaru lingkaran orang terdekat atau Ring-1, presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto tiba-tiba banyak menjadi komisaris BUMN. Aksi bak bagi-bagi jabatan itu terjadi tak lama setelah ketua umum Partai Gerindra itu menang dalam Pilpres 2024.
Meski Prabowo belum dilantik menjadi presiden, sejumlah tim sukses (timses)-nya sudah mendapat jabatan strategis di perusahaan pelat merah.
Sebut saja Fuad Bawazier dan Grace Natalie yang baru saja diangkat menjadi komisaris PT Mineral Industri Indonesia (Persero) alias MIND ID. Keduanya merupakan loyalis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN).
Ada juga Simon Aloysius Mantiri yang mendadak ditunjuk menjadi komisaris utama PT Pertamina (Persero). Wakil Bendahara TKN itu dipercaya sebagai pengganti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Praktik tim sukses dan orang dekat di lingkar kekuasaan menjadi komsaris BUMN tak hanya terjadi kali ini saja. Tapi terjadi sejak pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Berikut data yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber terkait daftar Timses yang “diberi jatah” masuk di BUMN
Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Di era SBY ada Subur Budhisantoso. Politisi yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat ini merupakan salah satu pendiri Partai berlambang bintang mercy. Ia juga ikut memenangkan SBY sejak 2004 lalu bersama timses lainnya.
Pria yang menjadi bagian dari dewan pertimbangan presiden (Wantimpres) 2007-2010 itu juga pernah menduduki jabatan komisaris BUMN. Subur tercatat pernah menjadi komisaris PT Perkebunan Nusantara III (Persero) alias PTPN III.
Berdasarkan arsip dokumen perusahaan, Subur tercatat pernah menjadi komisaris PTPN III sejak 2013. Posisinya sebagai petinggi perusahaan pelat merah itu lantas diganti.
Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo : Ada 23 Relawan dan Politisi Dapat Jatah Komisaris BUMN
Pada dua periode Jokowi, mulai dari 2014-2019 dan 2019-2024, ada puluhan orang terdekatnya yang ditunjuk menjadi bos BUMN. Berdasarkan catatan detikcom pada 2020, ada 19 timses Jokowi yang hilir mudik menjadi komisaris BUMN.