EDITOR.ID, Jakarta,- Pandemi Covid-19 di Indonesia makin mengkhawatirkan setelah lonjakan mencapai 40.000 per harinya. Virus corona penyebab Covid-19 dapat menyerang siapa saja. Di Indonesia, Covid-19 telah menginfeksi sebanyak 2.567.630 dan menewaskan 67.355 orang.
Dari puluhan ribu korban meninggal tersebut, para pejabat pun menyerah dengan pandemi, beberapa di antaranya meninggal dunia.
Bukan cuma masyarakat yang meninggal, tapi juga sejumlah nama terkenal, seperti musisi, artis, politikus, pejabat, hingga tokoh bangsa.
Terbaru adalah Bupati Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja yang meninggal pada Minggu (11/7/2021). Dia bahkan kesulitan mendapat ruang perawatan ICU di Bekasi, hingga akhirnya meninggal di Tangerang.
Berikut Daftar Tokoh dan Pejabat Kepala Daerah yang Meninggal Akibat Terkena Virus Corona :
1. Rachmawati Soekarnoputri
Salah putri sang proklamator Bung Karno, yakni Rachmawati Soekarnoputri wafat pada Sabtu (3/7/2021) pagi.
Adik kandung kandung Presiden ke-5 RI yang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini meninggal di ICU RSPAD Gatot Soebroto, dalam usia 70 tahun, setelah terpapar COVID-19
Politikus Gerindra tersebut kemudian dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Karet Bivak.
Jenazah Rachmawati dikebumikan di samping makam sang ibunda, Fatmawati.
2. Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja meninggal dunia saat menjalani perawatan COVID-19 di Rumah Sakit Siloam, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, pada Minggu (11/7/2021).
Sebelum dirawat di RS Siloam di Tangerang, Eka sempat kesulitan mendapatkan kamar perawatan di wilayah kepemimpinannya sendiri. Saat itu, ICU di Kabupaten Bekasi sudah penuh.
Setelah dirawat selama lebih kurang 10 hari, pria yang memiliki riwayat penyakit jantung itu akhirnya meninggal dunia pada Minggu malam sekitar pukul 21.30 WIB.
3. Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor.
Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor meninggal pada 2 April 2020 dalam usia 54 tahun saat menjalani perawatan di RSU Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Sebelumnya, ia sempat melakukan perjalanan ke Jakarta selama 2 minggu hingga kemudian dirawat di rumah sakit di wilayah Morowali Utara, hasil tes cepat ketika itu menunjukkan ia nonreaktif.
Namun, keadaan semakin memburuk hingga ia dilarikan ke rumah sakit di Makassar hingga akhirnya meninggal dunia.
Ketika meninggal, statusnya sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), karena hasil tes swab belum keluar.
Ia dimakamkan di Kabupaten Gowa keesokan harinya (3/4/2020) menggunakan protokol Covid-19, dan hasil swab keluar di malam harinya dengan hasil positif.
4. Wakil Wali Kota Probolinggo Soufis Subri
Soufis Subri meninggal akibat Covid-19 pada 9 Desember 2020. Ia tutup usia di RSUD Soetomo, Surabaya setelah menjalani perawatan selama total 19 hari di 2 rumah sakit berbeda.
Selama masa perawatan itu, ia sudah diberikan beragam tindakan medis, hingga pemasangan ventilator. Sebelumnya, Subri diketahui melakukan perjalanan dinas dari Bandung hingga mengeluhkan demam juga nafsu makan menurun.
Tak kunjung membaik, ia justru mengalami demam juga batuk hingga akhirnya diperiksa dan hasilnya menunjukkan positif Covid-19.
5. Wali Kota Tanjungpinang Syahrul.
Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul meninggal di usia 60 tahun, tepatnya pada 28 April 2020 ketika sedang berada di ruang isolasi RSUD Raja Ahmad Tabib, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Sebelumnya, ia sudah menjalani perawatan selama 17 hari dan dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke Sumatera Barat dan Batam.
Selain itu, Syahrul juga memiliki kondisi penyerta seperti pembengkakan ginjal, hipertensi, dan diabetes.
6. Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani,
Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani, juga menjadi salah satu korban yang meninggal usai terpapar Covid-19. Ia dinyatakan meninggal dunia pada 10 Agustus 2020 pada usia 50 tahun ketika dirawat di RSUD Ulin, Banjarmasin.
Sebelumnya, ia sudah menjalani perawatan kurang lebih selama 2 pekan dan kondisinya sempat naik-turun sepanjang melawan penyakit Covid-19 yang menyerang tubuhnya.
Karena kondisi tersebut, jenazah pun dimakamkan menggunakan protokol pemakaman Covid-19.
7. Wakil Bupati Way Kanan, Edward Antony.
Edward meninggal pada 16 Agustus 2020 di usia 60 tahun. Ia meninggal di ruang isolasi RSUD dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung setelah menjalani perawatan medis.
Isolasi ini sudah ia jalani sejak 10 Agustus 2020, ketika dirinya dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, ia diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta.
Selain menderita Covid-19, Edward diketahui juga memiliki keadaan yang memberatkan kondisinya, yakni memiliki komorbid berupa diabetes melitus.
8. Plt Bupati Sidoarjo Ahmad Nur Syaifuddin
Pemimpin daerah yang juga meninggal setelah dinyatakan terpapar Covid-19 adalah Plt Bupati Sidoarjo, Ahmad Nur Syaifuddin. Ia meninggal di RSUD Sidoarjo, 22 Agustus 2020, pada usia 56 tahun.
Ketika awal diketahui mengidap Covid-19, ia tidak menunjukkan gejala apapun. Namun 10 hari kemudian muncul gejala demam, batuk, hingga sesak napas.
Ia pun harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong.
9. Bupati Berau, Muharram.
Bupati Berau, Muharram meninggal pada 22 September 2020 di usia 52 tahun ketika menjalani perawatan di RS Pertamina Balikpapan. Sebelumnya, ia mengumumkan terinfeksi Covid-19 kepada publik, pada 9 September 2020.
Kondisi infeksi itu ia ketahui setelah melakukan swab sebagai syarat maju di Pilkada serentak Kalimantan Timur.
Diketahui, Muharram juga sempat mendampingi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo yang melakukan kunjungan kerja ke Maratua, Kalimantan Timur.
Pada 3 September, Edhy dinyatakan positif Covid-19, sehingga ada kemungkinan Muharram terpapar virus ini dari perjalanan dinasnya itu.
10. Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh.
Ibnu meninggal di usia 58 tahun setelah diketahui terpapar Covid-19. Ia dinyatakan meninggal pada 4 Oktober 2020 setelah berjuang melawan Covid-19 dengan perawatan di RS Bakti Timah Pangkalpinang.
Ibnu sudah menjalani perawatan intensif sejak beberapa hari sebelumnya, tepatnya 26 September 2020. Jenazah Ibnu dimakamkan dengan protokol kesehatan ketat tanpa bisa disaksikan oleh anak dan istrinya yang ketika itu masih menjalani karantina.
11. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto
Dadang Wigiarto meninggal di usia 54 tahun. Ia meninggal pada 26 November 2020 ketika menjalani perawatan di RSUD dr. Abdoer Rahem, Situbondo.
Sebelumnya, ia sudah menjalani perawatan medis sejak 24 November 2020. Dadang terkonfirmasi positif setelah sebelumnya turut menghadiri acara di Batu, Malang bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Awalnya, ia termasuk orang yang tidak memiliki gejala atau OTG. Namun tak berselang lama, hanya dalam kurun waktu 3 hari perburukan terjadi hingga akhirnya ia meninggal dunia.
12. Bupati Bulungan Sudjati
Bupati Bulungan Sudjati meninggal di RSUD Tanjung Selor sebagai pasien yang didiagnosa mengidap Covid-19. Ia mengembuskan napas terakhir pada 8 Desember 2020 di usia 66 tahun.
Awalnya, setelah dinyatakan positif, yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya.
Namun, kemudian Sudjati mengalami demam juga lemas, dan kondisinya memburuk hingga dilarikan ke rumah sakit sehari sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
13. Dua Pejabat DKI Jakarta
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur Ade Yulia Narun yang dilaporkan meninggal dunia pada hari Rabu (2/12/2021) silam akibat terinfeksi COVID-19.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar. Ade meninggal sekitar pukul 22.00 WIB di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur.
Jenazahnya dimakamkan di TPU Pondok Rangon dengan mematuhi protokol kesehatan.
Ade bukanlah pejabat DKI yang pertama meninggal dunia akibat COVID-19.
Sekretaris Daerah Saefullah juga meninggal dunia akibat virus yang sama pada 16 September 2020 setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
14. Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Karawang, Deden Rahmat
Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Karawang, Deden Rahmat juga meninggal karena COVID-19 pada 23 Juni 2021.
Politikus PKB dikenal sebagai sosok yang sangat baik dan memiliki peran penting, baik di internal maupun eksternal partai. Deden Rahmat diketahui sempat dirawat di rumah sakit selama enam hari, catat Kumparan.
15. Anggota DPR F-PAN John Siffy Mirin
PAN juga kehilangan salah satu kadernya, anggota DPR asal Papua, John Siffy Mirin, yang meninggal dunia di RSPAD, Sabtu (3/7/2021).
John Mirin meninggal akibat COVID-19.
Menurut Ketum PAN Zulkifli Hasan, kondisi kesehatan John Mirin dikabarkan memburuk sejak Jumat (2/7/2021).
Saturasi oksigennya terus menurun dan harus dibantu ventilator. Sementara karena RS penuh, John masih dirawat di IGD sambil menunggu kamar ICU yang kosong.
16. Politikus NasDem Nurul Almy Hafild
Dilansir dari Kumparan, kader Partai Nasdem Nurul Almy Hafild atau lebih dikenal dengan Emmy Hafild meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) malam.
Kondisi Emmy Hafild sempat memburuk di ICU akibat COVID-19. Mendiang diketahui memiliki komorbid kanker.
Semasa hidup, Emmy dikenal sebagai aktivis lingkungan dan perempuan.
Emmy pernah memimpin sejumlah LSM, bahkan pernah menjabat Ketua Greenpeace Asia Tenggara, bergabung di Walhi dan Yayasan Indonesia Hijau. (tim)