Warning! Corona di Depok 29 Positif dan 12 Meninggal

EDITOR.ID, Depok,- Selain kota Jakarta, kota Depok, Jawa Barat memecahkan rekor terbanyak penambahan jumlah warganya yang terinfeksi virus Corona. Dari data up date Gugus Tugas Corona, tercatat warga Depok yang terpapar Covid-19 ada 29 orang. Dan tragisnya ada 12 pasien dalam pemantauan (PDP) yang meninggal.

Harry, warga Cinere Depok mengaku, banyak warga Depok yang kurang tanggap dan kurang peduli ancaman wabah Corona. Sehingga seringkali himbauan pemerintah untuk karantina di rumah 14 hari tidak digubrik. “Banyak warga disini santai saling bertemu bahkan saya melihat seringkali banyak acara pertemuan antar warga,” ujarnya.

Dia juga menduga kenapa angka warga yang terpapar virus Corona di Depok tinggi. Hal ini terjadi kemungkinan besar karena warga Depok sering bepergian ke luar negeri dan keluar kota. “Saya melihat jumlah warga Depok yang sering bepergian keluar negeri dan keluar kota cukup banyak,” katanya.

Pasien virus Corona (COVID-19) di Kota Depok terus bertambah. Sejauh ini total ada 29 pasien terkonfirmasi positif Corona.

“Terkonfirmasi positif berjumlah 29 orang, sembuh 4 orang, dan 3 orang meninggal dunia,” kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/3/2020).

Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 272 orang, 16 orang di antaranya selesai dalam pengawasan.

Sementara itu, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 869 orang, 187 orang di antaranya selesai pemantauan. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-10 Kota Depok juga menyampaikan adanya 12 pasien berstatus PDP yang meninggal dunia.

Kasus PDP yang meninggal ini belum bisa dinyatakan positif atau negatif Corona.

“Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 12 orang. Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI,” ujar Dadang.

Sementara itu, Pemerintah Kota Depok mengalokasikan dana Rp 20 miliar untuk tahap awal penanganan COVID-19. Anggaran tersebut dipecah lagi untuk keperluan belanja alat medis.

“Alokasi untuk penanganan COVID-19 di tahap pertama sudah dianggarkan dari anggaran Belanja Tidak Terduga sebesar Rp 20 miliar,” ucap Dadang.

Dinas Kesehatan dialokasikan Rp 15 miliar, yang kemudian oleh BTT Dinas Kesehatan telah dibelanjakan untuk keperluan persediaan alat kesehatan.

Selanjutnya untuk Rumah Sakit Umum Daerah dialokasikan Rp 5 miliar sebagai dana penanganan pasien dan pembelian alat kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: