Donny yang berpengalaman menjabat sebagai Pejabat Gubernur Sumatera Barat menjelaskan bahwa Geopark Silokek dapat menjadi bagian dari Geopark Unesco Global Geopark (UGG). Artinya Silokek dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata Internasional.
“Dukungan semua pihak sangat diperlukan karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk menjadi geopark dunia, butuh dukungan semua pihak,†tegasnya.
Donny menambahkan, Geopark Silokek merupakan aset bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Sinjunjung dan Provinsi Sumbar.
Pusat Informasi Geopark Nasional Silokek di simpang Tugu Muaro Sijunjung. Geopark Silokek punya keindahan alam yang eksotik yang merupakan warisan geologi dan budaya dengan memiliki keragaman fauna dan flora.
“Salah satu pemandangan yang menarik di Geopark Silokek adalah adanya aneka batuan yang terdiri dari kelompok batuan gamping, sedimen, metamorf, dan granit,†jelas alumnus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Semarang ini.
Secara geologis, bebatuan di kawasan Silokek berumur kurang lebih 359 juta tahun.
Geopark Silokek dianggap melengkapi dua geopark yang lainnya yang sebelumnya sudah ada di Sumbar, yaitu Geopark Ngarai Sianok di Kabupaten Agam, dan Geopark Sawahlunto di Kota Sawahlunto.
Donny juga menjelaskan bahwa Silokek sebagai salah satu destinasi wisata telah didukung dengan akses jalan yang memberikan kemudahan transportasi. Tentunya pengembangan Silokek sebagai destinasi wisata juga dapat memberikan manfaat bagi ekonomi masyarakat.
“Pengembangan Geopark Silokek mampu membuka peluang bagi pengembangan ekonomi rakyat melalui berbagai program utama oleh pemerintah. Dengan adanya Geopark Silokek ini nantinya ke depan juga sangat bisa berkontribusi untuk pengembangan wisata di Sumbar,†ujar Donny.
Menurut Donny, saat ini Indonesia telah memiliki 4 Unesco Global Geopark, yakni Batur, Gunung Sewu, Ciletuh dan Rinjani.
Sementara itu, Sumbar memiliki Silokek, Ngarai Sianok-Maninjau dan Sawahlunto yang berstatus sebagai Geopark Nasional.
Di dalam kawasan geopark ada keanekaragaman hayati yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan cagar biosfer LIPI.
Meskipun memiliki potensi yang sangat besar sebagai destinasi wisata geopark, pengembangan Silokek membutuhkan peranan dari semua pihak.
Pengembangan Geopark Nasional Silokek sebagai destinasi wisata di Sumbar harus juga ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang mendukung.
Oleh karena itu, Donny meminta agar masyarakat perantau Minang yang tergabung dalam FMM turut memberi sumbangan pemikiran, saran, dan bantuan lainnya untuk pengembangan pariwisata di Sumbar. (tim)