“Kalau kendaran sudah macet, sudah rusak, jangan dipaksakan. Mari kita turun bareng-bareng dari kendaraan yang rusak itu dan cari kendaraan lain,â€
EDITOR.ID, Jakarta,- Karena sikap Prabowo Subianto yang terkesan melunak dengan pemerintah, para Alumni 212 kini tidak lagi menempel ke Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Mereka menegaskan meninggalkan Prabowo dan kembali tunduk dan patuh kepada Imam Besar Habib Rizieq.
Ketua Umum Persatuan Alumni 212 Slamet Maarif menegaskan Prabowo sudah selesai tak perlu diikuti lagi. Kini jemaah yang tergabung dalam Alumni 212 kembali ke awal yakni mengikuti instruksi dan perintah Imam Besar Habib Rizieq di Mekkah.
“Saya ingin mengingatkan kepada Alumni 212, bahwa imam kita bukan yang ada di Kertanegara (rumah Prabowo), tapi yang ada di Makkah (Habib Rizieq). Ini perlu dicatat oleh gerakan kita,†tegasnya di acara sharing information Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/7).
Kepada kader dan simpatisan PA 212, Slamet menegaskan bahwa imam yang menjadi acuan pergerakan saat ini adalah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Menurut Slamet Maarif, agenda mereka menunggangi pilpres sebatas alat perjuangan untuk mengusung kepentingan agama dan rakyat. Termasuk, partai-partai yang berhimpun dalam Koalisi Adil Makmur.
“Kalau kendaran sudah macet, sudah rusak, jangan dipaksakan. Mari kita turun bareng-bareng dari kendaraan yang rusak itu dan cari kendaraan lain,†lanjutnya.
Lebih lanjut, Slamet mengajak umat untuk menyongsong Pilkada 2020. Perjuangan untuk umat masih menjadi fokus dalam pilkada tersebut.
“Kami semua yakin kemenangan itu akan diberikan oleh Allah. Jangan mundur dan takut, tunggu peluang itu. Lupakan kemarin, ayo kita bersatu kembali,†tandasnya.
PA 212 menilai putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa pilpres merupakan akhir dari perjuangan Presidium Alumni (PA) 212 memperjuangkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang akan memperjuangkan keadilan.
Untuk itu, Slamet Maarif mengajak umat Islam pendukung Prabowo-Sandi untuk mengakhiri masalah pilpres.
“Kawan-kawan semua, ayolah pilpres kemarin sudah selesai, Prabowo sudah selesai. Jangan terlalu dihantui dengan persoalan itu terus,†ujarnya.
Menurutnya, acuan tersebut menjadi penting dicatat dalam perjuangan umat Islam mendatang.