Jakarta, EDITOR.ID,- Partai Gerindra dikabarkan akan segera mengumumkan sosok pendamping bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menyusul rivalnya kubu PDI Perjuangan yang sudah menetapkan Mahfud MD sebagai Cawapresnya Ganjar satu hari jelang pendaftaran Bakal Capres dan Cawapres dibuka.
Jelang diumumkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memberi bocoran ciri-ciri sosok bakal Cawapres Prabowo itu. Ia adalah anak muda dan berpengalaman di pemerintahan. Namun, Muzani enggan menyebut secara spesifik nama sosok cawapres itu.
“Indonesia negeri yang kaya, penduduknya berjuta-juta. Kita ingin Indonesia jaya, Prabowo dan anak muda jawabannya,” kata Muzani di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (18/10/2023)
Muzani kemudian melontarkan isyarat itu melalui dua buah pantun kepada para wartawan.
“Beli pisang sambil sepedaan, pulangnya mampir Stasiun Balapan. cawapres Pak Prabowo akan segera diumumkan, dia sosok berpengalaman di pemerintahan,” kata Muzani.
Dalam sampiran pantunnya, Ahmad Muzani menyebut nama Stasiun Balapan Solo. Muzani tak menjawab apakah itu berarti cawapres Prabowo merupakan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Sejauh ini, sejumlah nama sudah disebut sebagai kandidat cawapres pendamping Prabowo. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Nama Gibran Rakabuming Raka diusulkan oleh PBB untuk menjadi bacawapres pendamping Prabowo. Afriansyah Noor menyatakan partainya mengajukan dua nama. Selain Gibran, mereka juga mengusulkan nama Yusril Ihza Mahendra.
Sementara nama Menteri BUMN Erick Thohir disodorkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN). PAN sebelumnya juga sempat menyodorkan nama Erick ke PDIP untuk menjadi pendamping bakal calon presiden dari Partai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Sementara nama Khofifah Indar Parawansa sudah sejak beberapa waktu lalu menjadi rebutan Koalisi Indonesia Maju dan PDIP. Khofifah dianggap sebagai cawapres potensial karena merepresentasikan suara Nahdlatul Ulama dan Jawa Timur yang memiliki jumlah pemilih terbanyak kedua pada Pemilu 2024. (rim)