Carok Bunuh-Bunuhan Antar Warga Madura Gara-Gara Cuma Bela Pilihan Bupati, 1 Tewas

Peristiwa carok berdarah itu terjadi setelah kunjungan paslon Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Sampang nomor urut 2 di Pilkada 2024, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakte), ke rumah salah satu tokoh desa setempat,

Ilustrasi

Di potongan video lain, seorang pria bersarung oranye, berkaus biru, dan berkopiah putih terlihat tergeletak di atas tanah. Luka seperti bekas sabetan senjata tajam menganga di bagian pahanya.

Bagian kepalanya juga berdarah. Dua pria memegang pria malang itu, coba menolong.

Untuk diketahui, Pilkada Sampang diikuti oleh dua paslon. Yakni paslon Cabup-Cawabup nomor urut 01 KH Muhammad bin Mu’afi-H Abdullah Hidayat (Manjat) dan paslon cabup-cawabup nomor urut 02 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).

Ketua Bawaslu Sesalkan Insiden Carok di Sampang

Ketua Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja menanggapi insiden carok di Sampang. Insiden itu terjadi ditengarai ada keterkaitan dengan ajang persaingan pemilihan bupati (Pilbup) Sampang 2024.

Bagja menyesalkan adanya insiden di tengah pesta demokrasi yang dilaksanakan secara serentak di tahun 2024 ini. Ia pun meminta kepada Bawaslu Jawa Timur (Jatim) untuk mengusut tuntas insiden tersebut.

“Yang terjadi di Sampang itu patut kita sesalkan dan sekarang teman-teman sedang bersama teman-teman Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) dan kepolisian untuk melakukan supervisi terhadap perkara ini. Dari Bawaslu Jawa Timur ke Sampang,” sebagaimana dilansir dari ANTARA, Selasa, 19 November 2024.

Bagja menyayangkan adanya korban jiwa yang ditimbulkan dari insiden yang menimpa salah satu saksi pasangan calon (paslon) yang berkontestasi di Pilbup Sampang.

Menurutnya, tidak seharusnya ada nyawa melayang di tengah pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.

“Kita memilih pasangan tertentu ‘kan boleh-boleh saja. Tidak harus juga kemudian ditukar dengan nyawa,” jelasnya.

“Ini hal yang tidak sepadan dan juga jangan sampai karena berbeda pendapat kemudian melakukan kekerasan, itu yang dihindari dari pilkada,” sambungnya.

Ketua Bawaslu menegaskan bahwa pilkada merupakan proses pergantian kekuasaan yang mesti dilakukan secara damai. Oleh karena itu, tidak seharusnya ada kekerasan yang terjadi dalam pilkada.

Ia mengakui jika Sampang termasuk salah satu daerah dengan tingkat kerawanan yang tinggi.

“Jadi sudah kita prediksikan akan ada hal-hal yang kemungkinan ada clash (bentrokan) di antara akar rumput yang seharusnya tidak terjadi,” ungkapnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: