Capres Ditembak Mati Jelang Pemilu di Ekuador Tinggal 2 Minggu Lagi
Calon presiden (Capres) dari Movimiento Construye, partai oposisi Ekuador, Fernando Villavicencio tewas tertembak, pada 9 Agustus 2023 sekitar pukul 18:20 waktu setempat usai kampanye di ibu kota Ekuador, Quito -- jelang Pemilu di Ekuador tinggal 2 minggu lagi.
Kecurigaan atas pembunuhan itu pertama kali dituduhkan kepada Los Choneros, yang mengancam Fernando Villavicencio minggu lalu.
Namun, dalam sebuah video, Los Lobos mengaku bertanggung jawab, di mana anggota geng yang mengenakan balaclava, menunjukkan simbol geng, dan memamerkan senjata mereka.
Kondisi di Ekuador jelang Pemilu
Ekuador adalah negara terkecil di Amerika Selatan, yang berada di jalur pegunungan Andes, dan berada di bawah garis ekuator (sesuai namanya) antara Kolombia dan Peru.
Secara historis, Ekuador merupakan negara yang relatif aman dan stabil di Amerika Latin, tetapi dalam beberapa tahun terakhir angka kejahatannya meningkat.
Hal itu dipicu oleh meningkatnya kehadiran kartel narkoba Kolombia dan Meksiko, yang menyusup ke geng kriminal lokal.
Pembunuhan itu terjadi kurang dari dua minggu sebelum pemilihan presiden, di mana masalah ketidakamanan menjadi perhatian utama.
Alasan Geng kriminal Los Lobos membunuh Fernando Villavicencio
Diketahui Fernando Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden putaran pertama dengan fokus pada pemberantasan korupsi.
Fernando Villavicencio dan timnya diancam oleh pemimpin geng yang terkait dengan perdagangan narkoba.
Kondisi Ekuador sekarang telah dirusak oleh kedatangan kartel narkoba internasional yang mendapat untung dari ledakan perdagangan kokain – dan masalah ini semakin penting dalam kampanye pemilihan presiden.
Kartel-kartel narkoba jaringan internasional menggunakan negara Ekuador — para kartel narkoba menilai Ekuador memiliki infrastruktur bagus karena memiliki pelabuhan besar, hal tersebut memudahkan melakukan penyelundupan kokain — yang diproduksi di negara tetangga, Kolombia dan Peru, ke AS dan juga negara-negara di Benua Eropa.
Para kartel narkoba internasional mengancam hingga menargetkan mengeksekusi siapa saja yang menurut mereka menghalangi aktivitas mereka di Ekuador
Oleh karena Capres Fernando Villavicencio merupakan seorang anggota kongres dan juga mantan jurnalis.
Dan Fernando Villavicencio setiap kampanyenya selalu mengutuk apa yang dia sebut sebagai “pendekatan yang lembek terhadap para geng”, mengatakan bahwa jika dia berkuasa, akan ada tindakan yang tegas.
Sebelum Fernando Villavicencio, Wali Kota Manta juga ditembak mati oleh geng Los Lobos