Capres Ditembak Mati Jelang Pemilu di Ekuador Tinggal 2 Minggu Lagi

Calon presiden (Capres) dari Movimiento Construye, partai oposisi Ekuador, Fernando Villavicencio tewas tertembak, pada 9 Agustus 2023 sekitar pukul 18:20 waktu setempat usai kampanye di ibu kota Ekuador, Quito -- jelang Pemilu di Ekuador tinggal 2 minggu lagi.

“Kami tidak pernah membayangkan tragedi yang sekarang kami tinggali di negara ini. Ini terorisme.” ujaro.

“Jika ini bisa terjadi pada seorang kandidat yang seharusnya memiliki keamanan, maka siapapun bisa dibunuh. Itu meninggalkan pesan yang jelas bahwa di sini hidup tidak ada artinya,” sambungnya.

Pelaku berhasil dilumpuhkan

Pelaku penembakan sendiri disebutkan telah tewas saat kontak senjata dengan aparat kepolisian yang saat itu sedang bertugas.

Pemilu di Ekuador dua minggu lagi

Pembunuhan terhadap Capres Fernando Villavicencio terjadi kurang dari dua minggu sebelum hari pemilihan umum di Ekuador.

Satu hari sebelum kematian, Fernando Villavicencio disebut  — dilaporkan  ke Kementerian Kehakiman Ekuador terkait kartel minyak di Ekuador.

Dari laman The Washington Post menyebut  korban  Fernando Villavicencio sebelum dibunuh — dirinya  mendapat ancaman pembunuhan  — termasuk ancaman dari kartel narkoba, kartel Sinaloa, satu minggu sebelum pembunuhan.

Pihak keluarga Fernando Villavicencio menyalahkan negara Ekuador

Melansir dari The Guardian,  Paman Capres Fernando Villavicencio, Galo Valencia, menyalahkan negara Ekuador — karena tidak memberikan keamanan yang cukup kepada keponakannya saat berkampanye di gedung pertemuan sebuah sekolah di bagian Utara Quito.

“Kami melihat ada yang terluka jatuh, darah, orang terluka,” ujar Galo Valencia.

“Apa yang kami saksikan seperti film horor. Kematian kerabat saya. Saya tidak punya kata-kata untuk apa yang terjadi di negara ini. Mereka baru saja membunuh demokrasi,” tambahnya.

Geng kriminal Los Lobos mengklaim dibalik pembunuhan Capres Fernando Villavicencio

Kandidat Capres  Fernando Villavicencio  yang telah berkampanye melawan korupsi dan geng kejahatan di Ekuador diberitakan telah ditembak mati saat melakukan kampanye.

Fernando Villavicencio  adalah anggota majelis nasional Ekuador — dia diserang saat meninggalkan acara yang diselenggarakan di ibu kota, bagian Utara Quito, pada Rabu (09/08).

Dia adalah salah satu dari sedikit kandidat Capres yang menuduh pejabat pemerintah Ekuador memiliki kaitan dengan tindakan kejahatan yang terorganisasi.

Geng kriminal bernama Los Lobos (Serigala) telah mengaku bertanggung jawab sebagai eksekutor.

Los Lobos adalah geng terbesar kedua di Ekuador dengan sekitar 8.000 anggota. Banyak di antaranya berada di balik jeruji besi.

Baru-baru ini, geng tersebut terlibat dalam sejumlah perkelahian di penjara, di mana puluhan narapidana dibunuh secara brutal.

Los Lobos, faksi yang memisahkan diri dari geng Los Choneros, diyakini memiliki hubungan dengan Kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG) yang berbasis di Meksiko, yang memperdagangkan kokain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: