“Kami tidak pernah membayangkan tragedi yang sekarang kami tinggali di negara ini. Ini terorisme.” ujaro.
“Jika ini bisa terjadi pada seorang kandidat yang seharusnya memiliki keamanan, maka siapapun bisa dibunuh. Itu meninggalkan pesan yang jelas bahwa di sini hidup tidak ada artinya,” sambungnya.
Pelaku berhasil dilumpuhkan
Pelaku penembakan sendiri disebutkan telah tewas saat kontak senjata dengan aparat kepolisian yang saat itu sedang bertugas.
Pemilu di Ekuador dua minggu lagi
Pembunuhan terhadap Capres Fernando Villavicencio terjadi kurang dari dua minggu sebelum hari pemilihan umum di Ekuador.
Satu hari sebelum kematian, Fernando Villavicencio disebut — dilaporkan ke Kementerian Kehakiman Ekuador terkait kartel minyak di Ekuador.
Dari laman The Washington Post menyebut korban Fernando Villavicencio sebelum dibunuh — dirinya mendapat ancaman pembunuhan — termasuk ancaman dari kartel narkoba, kartel Sinaloa, satu minggu sebelum pembunuhan.
Pihak keluarga Fernando Villavicencio menyalahkan negara Ekuador
Melansir dari The Guardian, Paman Capres Fernando Villavicencio, Galo Valencia, menyalahkan negara Ekuador — karena tidak memberikan keamanan yang cukup kepada keponakannya saat berkampanye di gedung pertemuan sebuah sekolah di bagian Utara Quito.
“Kami melihat ada yang terluka jatuh, darah, orang terluka,” ujar Galo Valencia.
“Apa yang kami saksikan seperti film horor. Kematian kerabat saya. Saya tidak punya kata-kata untuk apa yang terjadi di negara ini. Mereka baru saja membunuh demokrasi,” tambahnya.
Geng kriminal Los Lobos mengklaim dibalik pembunuhan Capres Fernando Villavicencio
Kandidat Capres Fernando Villavicencio yang telah berkampanye melawan korupsi dan geng kejahatan di Ekuador diberitakan telah ditembak mati saat melakukan kampanye.
Fernando Villavicencio adalah anggota majelis nasional Ekuador — dia diserang saat meninggalkan acara yang diselenggarakan di ibu kota, bagian Utara Quito, pada Rabu (09/08).
Dia adalah salah satu dari sedikit kandidat Capres yang menuduh pejabat pemerintah Ekuador memiliki kaitan dengan tindakan kejahatan yang terorganisasi.
Geng kriminal bernama Los Lobos (Serigala) telah mengaku bertanggung jawab sebagai eksekutor.
Los Lobos adalah geng terbesar kedua di Ekuador dengan sekitar 8.000 anggota. Banyak di antaranya berada di balik jeruji besi.
Baru-baru ini, geng tersebut terlibat dalam sejumlah perkelahian di penjara, di mana puluhan narapidana dibunuh secara brutal.