Calon Menteri : Biarlah Prabowo Yang Menentukan Jangan Tersandera Jatah dan Balas Budi

Jangan paksakan kehendak dan jangan minta balas budi

Direktur Indonesian Public Watch Integrity Asri Hadi MA

Jakarta, EDITOR.ID,- Presiden terpilih Prabowo Subianto disarankan agar teliti, independen dan cerdas dalam memilih calon menteri yang nanti akan menjadi pembantunya di Kabinet mendatang. Prabowo diharapkan mengangkat para menterinya dari latar belakang figur-figur yang kompeten, profesional, memiliki rekam jejak sukses, dan satu frekuensi.

Hal ini disampaikan pengamat politik yang juga Direktur Peneliti Indonesian Public Wacth Integrity (IPWI) Asri Hadi di Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Jangan lagi ada menteri yang diangkat karena berdasarkan titipan atau balas budi karena menjadi relawan atau timses pada Pemilihan Presiden 2024 silam.

“Jika sejalan dan sevisi … kabinet bisa langsung bergerak, jadi biarlah Prabowo yang menentukan. Jangan paksakan kehendak dan jangan minta balas budi,” kata juru bicara alumni FIS UI’78 ini.

Saran ini disampaikan menyikapi situasi akhir-akhir ini. Asri Hadi mengaku prihatin dengan memburuknya kinerja sejumlah menteri di kabinet pemerintahan Jokowi.

“Sebagai Presiden terpilih, kita mengharapkan Pak Prabowo nanti akan memilih para calon menteri pembantunya berdasaran kompetensi dan keahlian bidang di lembaga yang dipimpinnya” ujar Asri Hadi.

Prabowo jangan memilih menteri karena tekanan balas budi dan jatah relawan.

“Tapi saya mengharapkan Pak Prabowo memilih menteri berdasarkan kompetensi, keahlian dan profesional, kalau ingin mengejar Indonesia Emas,” ujarnya.

Asri yang juga Alumni Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia (FIS UI) angkatan 1978 ini berpendapat menteri dari kalangan profesional akan lebih loyal kepada Presiden Prabowo dibandingkan menteri dari kalangan partai politik.

“Menteri dari kalangan profesional tidak punya loyalitas ganda antara parpol dan presiden. Ia akan loyal ke presiden saja,” tegas Asri.

Menurut dia, hal itu sebagai sesuatu yang positif karena tidak menyelipkan kepentingan parpol dalam kebijakannya.

Artinya, tambah dia, kabinet lima tahun ke depan akan dibangun dengan perpaduan antara politik dagang sapi atau konsesi dan kompetensi alias meritoktasi.

“Kelebihan menteri dari profesional jelas mereka lebih kompeten dan bebas dari kepentingan politik parpol sehingga akan bekerja maksimal untuk menjalankan visi Pak Prabowo,” tegasnya.

Asri menyatakan orang-orang yang nantinya duduk dalam kabinet pemerintahan harus sejalan dan satu visi dengan Prabowo-Gibran.

Asri mempersilakan kepada relawan atau timses mengusulkan nama-nama untuk masuk dalam kabinet di pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, tapi jangan pernah memaksakan kehendak, agar usulan namanya dapat diterima menjadi menteri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: