Jakarta, EDITOR.ID,- Cadangan tambang nikel di Indonesia masih banyak sekali dan belum semua dieksplorasi secara maksimal. Meski cadangan nikel diklaim melimpah, Pemerintah tetap saja membatasi investasi smelter dan sedang menyiapkan roadmap.
Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Bidang Industri Perdagangan Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Agung Krisdiyanto membantah soal cadangan nikel Indonesia yang disebut-sebut tersisa 15 tahun lagi.
“Masih banyak,” ujar Agung ketika ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023) sebagaimana dilansir dari Antara.
Kendati begitu, pemerintah bakal menyiapkan rencana lebih jauh agar ada keseimbangan antara input dan output nikel. “Pemerintah sedang siapkan roadmap untuk pembatasan smelter. Kalau bablas, ya demikian (cadangan nikel cepat habis),” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga sempat mengatakan pemerintah akan melakukan penelitian menyeluruh untuk memvalidasi data ketersediaan cadangan nikel Indonesia. “Itu harus diteliti betul. Apa betul cadangan nikel (tinggal 10 sampai 15 tahun),” kata Ma’ruf di Ponpes Al Anwar Bangkalan, Jawa Timur, Kamis, 31 Agustus 2023.
Hal ini karena sebelumnya beredar informasi mengenai data bahwa sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 17,68 miliar ton dengan cadangan 5,24 miliar ton. Sedangkan sumber daya logal nikel mencapai 177 juta ton dengan cadangan 57 juta ton.
Dengan besaran sumber daya dan cadangan tersebut, umur cadangan nikel sprolite (kadar tinggi) diperkirakan tinggal 15 tahun lagi. Sedangkan cadangan nikel limonite (kadar rendah) masih 34 tahun. (tim)