Sedangkan hasil data para korban identifikasi tim DVI Bidokkes Polda Sumsel yang meninggal dan selamat, total korban hingga Selasa sore (24/12/2019) berjumlah 41 orang dengan rincian 28 korban meninggal dengan 16 korban laki – laki dan 12 korban perempuan, sedangkan untuk korban selamat berjumlah 13 orang.
Dengan demikian total korban yang telah dievakuasi sebanyak 44 orang, 25 korban meninggal sudah dijemput keluarganya dan enam jenazah masih berada di RSUD Basemah Pagaralam.
Selain itu terdapat laporan dari keluarga korban yang diterima Basarnas kantor Palembang sebanyak satu orang dan Basarnas kantor Bengkulu sebanyak dua orang.
“Namun tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah,” tambahnya.
Evakuasi korban pada hari kedua diwarnai cuaca mendung, namun tim SAR Gabungan tetap mencari keberadaan korban yang dimungkinkan masih ada, baik dengan penyisiran arus Sungai Lematang sejauh lima kilometer maupun dengan penyelaman.
Bus terjun bebas dari ketinggian 80 meter karena tak mampu menanjak hingga termundur ke belakang lalu menabrak beton pembatas tikungan, Liku Lematang sendiri dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.
Penumpang Gelap
Pihak kepolisian Polres Pagaralam, Sumatera Selatan menemukan banyaknya penumpang gelap diangkut oleh bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan tunggal di Liku Lematang.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengatakan bus tersebut berangkat dari Bengkulu dengan membawa sebanyak 27 penumpang. Bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Sungai Lematang, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan (Sumsel), ternyata mengangkut sekitar 50 orang.
Detik-detik kecelakaan maut
Saat kejadian, salah satu korban Hasanah berusaha menyelamatkan cucunya dengan cara memecahkan kaca bus. Mereka berdua kemudian terbawa arus sungai yang deras.
Hasanah sangat ingat betul, ketika cucunya berteriak minta tolong, namun tidak ada satu orang pun di lokasi yang bisa menolong karena larut malam.
“Cucu saya sempat teriak ‘om tolong kami, yang ada di atas tolong kami’. Saya dan beberapa penumpang yang masih sadar, berusaha memecahkan kaca, agar bisa keluar dari bus,†ungkapnya.
Penumpang lainnya yang berhasil selamat yaitu Aril Geroti (14). Dia mengalami patah tulang di bagian kanan tangannya. Saat ini Aril masih dirawat di Ruang Anak RSUD Basemah Pagar Alam Sumsel.
Saat insiden bus terjatuh, Aril sedang tidur di kursinya. Lalu dia terjaga, karena bus menabrak jurang dan berbunyi berisik.
“Saya berhasil keluar dari dalam mobil, setelah menjebol jendela. Lalu saya langsung naik ke bagian atas bus yang terbalik. Ada korban yang meninggal dunia bernama Ikbar,†katanya. (tim)