EDITOR.ID, Jakarta,- Bursa sosok siapakah Calon Panglima TNI saat ini masih menjadi perbincangan hangat publik. Konon kabarnya nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa digadang-gadang menjadi calon kuat pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai panglima TNI.
Bila nantinya Andika benar-benar dipilih Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI atau jabatan lain, tentu harus memikirkan siapa pengganti Andika Perkasa.
Pada dasarnya, calon KSAD merupakan seorang perwira aktif TNI AD yang memiliki pangkat jenderal bintang 3 alias Letnan Jenderal.
Saat ini, sedikitnya ada 17 orang jenderal bintang 3 aktif di TNI AD. Para Jenderal itu kini bertugas di berbagai tempat mulai di Mabes TNI, TNI AD, hingga sejumlah lembaga pemerintahan di luar struktur TNI.
Menariknya diantara 17 jenderal yang layak menjadi calon Kepala Staf Angkatan Darat. Mereka juga berasal dari angkatan dan latar belakang berbeda. Ada yang masa tugasnya masih panjang, ada pula yang tak lama lagi pensiun.
Pengamat militer Asri Hadi memprediksi bahwa dari sederet nama jenderal calon pengganti KSAD, ada tiga nama yang berpeluang besar menjadi calon KASAD.
Mereka adalah Letjen TNI Eko Margiyono, Letjen TNI Dudung Abdurahman dan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Namun untuk Maruli Simanjuntak, Asri Hadi memperkirakan akan dijadikan KASAD periode berikutnya karena masih terlalu muda.
“Menurut perkiraan saya akan ada tiga nama calon kuat KSAD pengganti pak Andika, ketiga nama itu antara lain Pak Eko Margiyono yang saat ini menjabat sebagai Kasum TNI, Pak Dudung Abdurahman yang saat ini menjabat sebagai Pangkostrad dan pak Maruli Simanjuntak yang saat ini menjabat sebagai Pangdam Udayana,” kata Asri Hadi di Jakarta, Minggu (24/10/2021)
Menurut Asri Hadi, prediksinya soal pengganti calon KSAD ia analisa berdasarkan jejak rekam dan kecepatan rekam jejak karir dan promosi jabatan maupun kepangkatan.
“Pak Eko, Pak Maruli dan Pak Dudung sangat cepat perjalanan karir dan jabatan beliau, hal ini karena saat menjabat mereka memiliki prestasi, profesionalisme, kemampuan dan portfolio,” ujar pria jebolan Monash University Australia ini.
Jika melihat jejak rekam maka calon kuat KSAD pengganti Jenderal Andika Perkasa mengarah pada dua nama yakni Letjen TNI Eko Margiyono dan Letjen TNI Dudung Abdurahman.
“Kedua nama ini jika melihat jejak rekamnya pernah memiliki prestasi dan kebijakan luar biasa, Pak Eko (Letjen TNI Eko Margiyono Kasum TNI,red) punya rekam jejak bagus saat menangani kasus Covid-19 saat menjabat Pangdam Jaya,” kata Asri Hadi.
Demikian pula Letjen TNI Dudung Abdurahman saat menjabat Pangdam Jaya mampu meredam aksi massa terkait pulangnya kembali Habib Rizieq Shihab ke tanah air. Bahkan dalam rekam jejak, Letjen Dudung dikenal tegas. Dia adalah sosok Pangdam yang berani mencopoti baliho pentolan FPI Rizieq Shihab.
Yang menarik dari bursa calon KSAD adalah munculnya “kuda hitam” sosok Letjen Dudung Abdurachman. Belakangan karir Dudung sangat cepat melejit. Saat ia masih menjabat sebagai Pangdam Jaya dengan pangkat bintang dua kemudian dipromosikan menjadi Pangkostrad. Bintang nya pun bertambah satu menjadi bintang tiga atau Letnan Jenderal.
Melihat dari karirnya yang moncer konon Letjen TNI Dudung digadang-gadang menjadi pengganti Andika Perkasa bila menjadi Panglima TNI.
Dudung merupakan lulusan Akademi Militer 1988 yang baru berusia 56 tahun pada November 2021.
Dudung mulai dikenal publik saat menjabat sebagai Pangdam Jaya. Pria asal Bandung itu dengan tegas memerintahkan jajarannya mencopot semua spanduk Habib Rizieq yang tak berizin di Jakarta.
Dudung juga pernah menginisiasi pembangunan Patung Bung Karno di Gedung Akademi Militer. Hal itu dilakukannya saat masih menjabat sebagai Gubernur Akmil, jabatan terakhir sebelum hijrah ke Jakarta.
Tak hanya itu, ada nama lain yang juga tak kalah cemerlang kariernya. Dia ialah Letjen TNI Eko Margiyono.
Eko saat ini menjabat sebagai Kasum TNI. Karier Eko juga tidak bisa dipanjang sebelah mata. Eko yang berasal dari Korps Baret Merah Kopassus mulai terlihat sejak menjadi Danjen Kopassus. Tugasnya sebagai jenderal bintang 2 berlanjut menjadi Pangdam Jaya.
Saat itu, Eko mengambil komando penanganan pandemi COVID-19 di Jakarta dan sekitarnya, khususnya mengendalikan operasional Wisma Atlet di bawah arahan Pangkogabwilhan I yang saat itu dijabat Yudo Margono.
Kepiawaiannya menangani corona membuatnya dipercaya naik pangkat jenderal bintang tiga dan menempati jabatan baru sebagai Pangkostrad.
Tak lama kemudian, Eko dipercaya menempati jabatan Kepal Staf Umum (Kasum) TNI. Di menggantikan Letjen Joni Supriyanto yang menempati jabatan KaBais TNI.
Semua jabatan itu, ditempuh Eko hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Eko juga baru berusia 54 tahun pada Mei 2021.
Menarik ditunggu, siapakah sosok penerus Jenderal Andika Perkasa memimpin jajaran TNI AD. (tim)