EDITOR.ID, Jember, – Bupati dan Wakil Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto-KH. MB. Firjaun Barlaman menerima secara simbolis bantuan sembako dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Jember kepada masyarakat terdampak Pandemi Covid-19, bertempat di Toko Rindang Katulistiwa, Jalan Kalimantan 23, Sabtu (08/05/2021).
Bupati Hendy menuturkan bahwa pembagian sembako ini merupakan bentuk saling peduli terhadap apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Oleh sebab itu, menurut Bupati bahwa dengan bantuan tersebut memaknai konsep terima kasih harus dipahami oleh seluruh pihak.
?Bahasa terima kasih harus diimplementasikan kepada seluruh manusia. Terima kasih, terdiri dari dua kata yaitu terima dan kasih. Kalau terima saja, tidak mau kasih, maka tidak akan bisa berjalan, berhenti. Ilmu professor pun akan mati kalau tidak menghayati terima kasih, mau diapakan kalau hanya maunya menerima tapi tidak mau mengasihkan, tidak mau memberikan lagi,” jelas Bupati.
Oleh karena itu, pembagian sembako sebagai bentuk kepedulian dari pengusaha ini sudah wajib hukumnya, lanjut Hendy, dengan memohon maaf pengusaha tidak perlu menunggu diminta.
?Kalau ekonominya berjalan maka ada yang akan membeli produk yang dijual para pengusaha, kalau sudah seperti ini masyarakat kita kebingungan, ekonominya anjlok karena pandemi Covid-19, jangan menunggu diminta, pengusaha harus bergerak langsung,? tegasnya.
Ke depannya, lanjut Hendy, ia menginginkan bakti sosial seperti ini tidak terbatas pada momen bulan suci Ramadhan saja, namun berkelanjutan selamanya.
Di samping itu juga, Bupati Hendy mewajibkan MUI Jember untuk ikut mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Jember.
?Saya ingin MUI Jember ini merakyat betul, artinya MUI ini menjadi jawaban atas setiap permasalahan ummat, lalu dicarikan solusinya bagaimana,? kata Bupati Hendy.
Dengan demikian, kehadiran MUI akan dirasakan betul oleh masyarakat.
?Tingkat kemiskinan di Jember ini masih tinggi, MUI harus ikut andil menurunkan kemiskinan ini. Saya sangat setuju dengan Hadits yang dibacakan oleh Kiai Haris, bahwa kemiskinan sangat berbahaya bahkan bisa menjerumuskan kepada kekafiran,? sambungnya.
Ketua Umum MUI Jember, Dr. KH. Abdul Haris, M.Ag mengamini keinginan Bupati Jember untuk turut serta menurunkan kemiskinan. Dia menjelaskan, masalah ekonomi dan kemiskinan itu sangat serius dan luar biasa, bahkan kefakiran itu bisa menjerumuskan orang kepada kekafiran.
?Kekafiran itu tidak terbatas hanya kepada orang muslim lalu keluar agama Islam, kekafiran itu luas. Bisa berbentuk orang yang pro Pancasila dan NKRI menjadi anti Pancasila dan NKRI, orang menjadi radikal,? jelas Dr. KH. Abdul Haris.
Dia dalam waktu dekat akan menggelar rapat kerja, yang salah satu agenda besarnya adalah pengentasan kemiskinan di Kabupaten Jember.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Jember, Ihwan Huda Al Mujib, S.I.Kom, M.I.Kom menjelaskan program pendampingan ekonomi yang akan dilakukan ialah berbentuk pelatihan kerja secara gratis untuk peningkatan sumber daya manusia.
?Jadi komisi pemberdayaan ekonomi ummat bekerjasama dengan balai latihan kerja komunitas yang langsung di bawah Kemenaker pada bulan Juli sampai Agustus mendatang, kami akan melaksanakan pelatihan kerja di tiga bidang, pertama di pengolahan kopi, kedua adalah las dan ketiga adalah menjahit,? ujar Ihwan.
Dia berharap dengan meningkatnya kemampuan SDM masyarakat Jember maka akan meningkatkan kesejahteraannya.
Untuk diketahui, pembagian sembako kali ini sebanyak 200 paket sembako, tersebar di dua titik yaitu yang pertama adalah di lingkungan Masjid Al Amin Sumberejo Wirowongso Ajung dan lokasi yang kedua di Masjid Nurul Hikmah Kaliwining Rambipuji Jember. Dua lokasi tersebut dipilih karena banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan sembako ditengah ekonomi yang sulit karena pandemi Covid-19. (AH)