Jakarta, EDITOR.ID,- Beredar viral sebuah rekaman video di media sosial, Sabtu (1/6/2024) yang memperlihatkan Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara Frans Manery mengamuk. Ia menggunakan parang dan mengejar mahasiswa yang berdemonstrasi di Tobelo, ibu kota Halmahera Utara. Akibatnya para demonstran pun berlarian bahkan sampai ke rumah-rumah warga.
Melansir Antara, demonstrasi tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Dalam video yang beredar, puluhan mahasiswa lari kocar-kacir.
Pasalnya, para mahasiswa itu dikejar oleh Bupati Halmahera Utara, Frans Manery dengan mengunakan benda tajam berupa parang.
Para mahasiswa merasa terancam sehingga mereka terpaksa harus lari berhamburan ke jalan raya. Aksi kejar-kejaran bupati dan para mahasiswa itu membuat warga sekitar panik.
Aksi berawal ketika para mahasiswa mendatangi salah satu hotel di Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara, tempat menginap para komika yang didatangkan oleh Pemda Halmahera Utara untuk acara HUT ke-21 Kabupaten Halmahera Utara di Kota Tobelo.
Kehadiran para mahasiswa itu langsung didatangi oleh sang Bupati Frans Manery, untuk mencegah para mahasiswa agar tidak melakukan aksi demo di hotel tersebut yang dinilai dapat mengganggu tamu komika yang didatangkan pemda setempat.
Alhasil sang bupati tersulut emosi dan langsung mengambil senjata tajam berupa parang di mobil miliknya dan mengejar para mahasiswa sehingga mereka lari kocar-kacir.
Ketua GMKI Halmahera Utara Rivaldo Djini mengungkapkan, mahasiswa prihatin lantaran pemerintah daerah mengadakan acara hiburan meriah dengan mengundang artis di Lapangan Do’omu Matau, Jumat malam.
Padahal, lanjut Rivaldo, gaji honorer tenaga kesehatan, hak PNS berupa TPP selama 1,5 tahun, gaji honorer Satpol PP dan tenaga kebersihan ada yang belum dibayarkan oleh pemerintah daerah.
“Apakah mengundang artis dan mengadakan acara hiburan masuk pada kategori prioritas? Alangkah baiknya anggaran itu dipergunakan membawar utang yang tentu mengutamakan kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat,” kata dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (1/6/2024).
Namun, bupati disebut justru membubarkan para demonstran dengan cara mengejar mereka sambil membawa parang.
Sebagaimana dilansir dari zonafaktualnews.com, Bupati Halmahera Utara, Frans Manery membenarkan aksi yang ia lakukan. Dia menjelaskan kelompok aksi yang melakukan aksi demo bertepatan dengan perayaan HUT Kabupaten Halmahera Utara.
Kejadian itu terjadi pada Jumat (31/5/2024) siang, sekira pukul 11.00 WIT di kantor DPRD dan telah ditanggapi oleh DPRD.