Melibatkan Kaum Milenial : Menyiapkan Masa Depan Bangsa ?

Sikap kritis adalah energi pembaruan. Seperti telah kita yakini, kehidupan global tidak akan pernah sepi dan miskin dari pembaruan.

Dan salah satu problem substansial yang merangsang perubahan dan kemajuan dari masa ke masa adalah temuan teknologi dan dukungan budaya masyarakat.

Kaum milenial/kaum muda penting menyadari kondisi aktual diberbagai bidang yang mutlak perlu dianalisis/ ditelaah serta diantisipasi sesuai dengan kebutuhan aktual dan mendesak bangsa ini.

Perspektifnya adalah kepentingan nasional, kepentingan bangsa, yang muaranya adalah kepentingan strategis mayoritas rakyat Indonesia.

Kajian-kajian/analisis introspektif tentang benarkah yang sedang diyakini dan dijalankan kaum milenial/kaum muda tentang masalah tertentu, memang merupakan kepentingan mayoritas rakyat kita atau tidak, harus selalu menyertai gerak atau aktivitas kaum milenial/ kaum muda setiap detik.

Itu sebabnya harus disadari bersama, bahwa sesuatu yang telah diyakini bahkan telah menjadi kebijakan pada saat tertentu bisa perlu direvisi agar bermanfaat riil bagi rakyat.

Khususnya yg merupakan implementasi dari nilai-nilai instrumen idiologi bangsa, agar tetap konsisten pada nilai-nilai dasar Idiologi bangsa.

Sejak akhir tahun 1990-an salah satu isu strategis global adalah tentang energi. Dunia beserta berbagai aspek kehidupan manusia sangat tergantung dari pasokan energi.

Para pengamat pernah menyimpulkan energi amat menentukan berbagai elemen-elemen dasar berupa survival, pertumbuhan, kelestarian tata kehidupan, ekonomi, sosial, politik, lingkungan, dan negara.

Kebutuhan dunia terhadap energi sangat menentukan kualitas dunia dan segala kehidupan yang ada.

Dikuasainya produk dan suplai energi oleh negara tertentu akan menentukan corak serta karakter ekonomi dunia sekaligus implementasi nilai-nilai idiologi negara penguasa energi tersebut di aspek politik, budaya, sosial, pertahanan-keamanan.

Secara ekonomi, Gubernur Bank Sentral AS pada dekade pertama 2000-an menyatakan bahwa jika harga minyak menyentuh angka US $ 100 per-barel maka ekonomi dunia akan alami krisis global dan kapitalisme global akan roboh sejak terbangun saat Perang Dunia II.

Sebuah fakta yang membenarkan tesis bahwa kapitalisme dunia dikendalikan oleh energi.

Bagi Indonesia, terancamnya ekonomi nasional akibat perdagangan defisit karena dominasi kuantitas impor BBM, telah berlangsung dan menjadi perdebatan terbuka.

Kaum milenial/ kaum muda dengan kritis bisa melihat realitas ini dengan meningkatnya hutang luar negeri. Dituntut sebuah sikap yang benar, langkah dan kerja keras yg sungguh-sungguh dari kaum milenial/kaum muda untuk mengantisipasi realitas tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: