Jakarta, EDITOR.ID,- Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi akhirnya blak-blakan dan berterus terang soal kasus judi online atau judol yang sempat menjerat namanya beberapa waktu belakangan ini. Dalam pengakuanya Budi Arie menyeret keterlibatan sosok berinisial T dalam kasus beking judi online yang dikendalikan belasan pegawai di Kementrian Komdigi,
Sosok T ini ternyata adalah Zulkarnaen Apriliantony atau Tony Tomang, eks komisaris BUMN PT HIN. Ia dikenal sebagai politisi PDIP.
Dugaan ini diperkuat dengan pengakuan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra soal penangkapan dan penetapan tersangka terhadap Zulkarnaen Apriliantony, pada Selasa (5/11/2024) lalu.
Budi Arie membantah tuduhan sosok T adalah kawan dekatnya dan T juga dikait-kaitkan dengan dirinya bersama-sama mengendalikan judi online (judol) di Komdigi. Budi Arie justru menegaskan sosok T adalah sahabat dari mantan Menhub Budi Karya Sumadi.
Budi justru merasa menjadi korban, namanya diseret-seret dalam kasus belasan pegawai Komdigi bekingi judol. “(Saya) justru menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan (oknum) pegawai Komdigi,” ujar Budi Arie saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (10/11/2024).
Kembali ke pengakuan Budi Arie. Bukan saja teman dekat eks Menhub Budi Karya Sumadi, sosok T ini juga tercatat pernah menjadi timses Ganjar Pranowo-Mahfud MD, kini berada di barisan pemenangan Pilkada Jakarta untuk pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
“T merupakan aktivis politik yang dekat dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya). Dia sebelumnya masuk Timses resmi Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 dan Pilkada Jakarta pasangan Pramono-Rano, dari PDI Perjuangan sebagai Ketua Bidang Konten sosial media,” ungkap Budi Arie sebagaimana dilansir dari Inilah.com
Budi Arie pun akhirnya menceritakan kronologi bagaimana proses perekrutan AK. Mulanya pada 17 Juli 2023 Kominfo yang sekarang disebut Komdigi mengalami kekurangan kuantitas dan kualitas sumber daya untuk memberantas judi online. Kemudian, pada masa perekrutan di bawah Direktorat Pengendalian, sosok T muncul menawarkan beberapa orang yang disebut sebagai hacker-hacker muda
Namun Budi Arie mengakui bahwa dirinya memang merekrut Adhi Kismanto (AK) atas rekomendasi T, dan melihat kemampuan AK yang mengesankan. Budi Arie menjelaskan, tenaga pengawasan dan penindakan (take down) bekerja diawasi Direktorat Pengendalian, bukan di bawah Menteri.
“Muncul AK melalui T sebagai salah satu tenaga muda anti judol. Saudara AK memperlihatkan kemampuan sistem dan mesinnya bisa men-take down 50.000 sampai 100.000 (situs) per hari. Sebenarnya ada beberapa nama lagi yang masuk tapi belakangan mereka mundur,” ujar Budi.