EDITOR.ID,- Jakarta,- Kerinduan publik Jakarta untuk memiliki pemimpin yang bisa bekerja melayani warganya semakin tak terbendung. Meski Pilkada masih lama namun wacana untuk memunculkan nama yang cukup pantas menahkodai Jakarta sudah mencuat mulai sekarang.
Bahkan sejumlah pengamat dan politisi PDI Perjuangan mulai menyebut nama yang layak untuk diusung. Dia adalah Tri Rismaharini, walikota Surabaya yang sangat fenomenal itu. Walikota yang telah sukses mengubah wajah Surabaya menjadi kota yang hijau, sejuk dan indah. Walikota yang mengubah warga Surabaya kini lebih produktif dan terserap di banyak lapangan kerja.
Dukungan agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berlaga di Pilkada DKI Jakarta pun bermunculan dari suara publik. Salah satu dukungan, datang dari Politikus PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan.
Dukungan itu disampaikan Trimedya ketika bertemu Risma di Pameran Rempah dan Pangan Nasional yang diselenggarakan oleh PDI Perjuangan di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
“Itu bagaimana di DKI. Sudahlah jadi Gubernur DKI,” kata Trimedya menyampaikan dukungan ke Risma, Sabtu.
Apalagi setelah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Rakernas I PDI Perjuangan menyebut Tri Rismaharini sebagai salah satu kader terbaik partai. Pujian Bu Mega ini menjadi sinyal dan ditafsirkan sejumlah petinggi partai ini bahwa Risma layak diajukan untuk maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Apa tanggapan Risma? Risma menampik pujian Bu Mega dan dukungan dari sebagian kader PDI Perjuangan. Dia hanya tersenyum mendapatkan dukungan, lalu melanjutkan kegiatan dengan mengelilingi lokasi Pameran Rempah dan Pangan Nasional.
Setelah menyelesaikan kunjungan, Risma lantas disinggung kembali soal kemungkinan maju di Pilkada DKI Jakarta.
Menanggapi itu, Risma mengaku ingin fokus bekerja di Surabaya. Dia ingin menciptakan kesejahteraan di Kota Surabaya.
Risma mengaku tak ingin buru-buru jika ada sinyal kepada dirinya untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta berikutnya. Risma mengatakan tidak ada gunanya menjadi gubernur bila rakyatnya tetap miskin.
“Untuk apa saya jadi gubernur, untuk apa saya jadi presiden misalkan, tapi warga yang miskin tetap ada. Nggak ada gunanya untuk saya,” kata Risma di sela-sela Rakernas I PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
Risma lantas membeberkan cara Surabaya menciptakan kesejahteraan. Surabaya menggelontorkan anggaran besar bagi dunia pendidikan dan kesehatan di APBD Kota Pahlawan itu.
Untuk pendidikan Surabaya menganggarkan 30 persen dan kesehatan sebesar 15 persen dari APBD