EDITOR.ID, Jakarta,- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menyindir Pemerintah Daerah yang masih menyimpan uangnya di perbankan. Hal ini terlihat dari simpanan Pemda yang kembali naik menjadi Rp 178,95 triliun di Agustus 2021.
Dari data Kementerian Keuangan, simpanan Pemda di Agustus ini naik cukup tinggi yakni Rp 5,22 triliun atau 3,01% dibandingkan posisi Juli 2021 sebesar Rp 173,73 triliun.
“Simpanan Pemda naik lagi dari Rp 173,7 triliun di Juli ke Rp 178,95 triliun di Agustus,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/9/2021).
Daerah dengan simpanan tertinggi adalah Jawa Timur, Aceh, Jawa Tengah, Papua dan Kalimantan Timur. Simpanan terendah adalah DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Persoalan lainnya, pemda juga lambat dalam pencairan anggaran yang sudah ditransfer oleh pemerintah pusat.
“Ada daerah pendapatan transfernya cukup besar namun belanja jauh lebih rendah,” ujarnya.
Sri Mulyani menyebutkan, salah satu daerah yang masih rendah dalam penyaluran anggaran sesuai dengan jumlah transfernya adalah Banten. Sedangkan, daerah yang melakukan penyaluran sesuai dengan jumlah yang ditransfer pusat adalah Jawa Tengah.
“Mayoritas dari pemda semuanya jumlah belanja nya lebih rendah dari transfer. Jadi bayangkan pada saat transfer, kita minta tata kelola dengan persyaratan salur, mereka pun tidak langsung membelanjakan. Sehingga sampai akhir Agustus jumlah belanjanya masih dibawah dari jumlah yang mereka terima,” jelasnya.
Padahal pada saat Juli 2021 simpanan pemda ini sudah turun dibandingkan Juni 2021, sehingga kedepannya ia berharap pemerintah daerah segera merealisasikan anggaran lagi. Terutama untuk belanja penanganan Covid-19. (Tim)