Jakarta, EDITOR.ID,- Puluhan pejabat Pemerintahan Kabupaten Meranti terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis (6/4/2023) malam. Diantara pejabat yang diamankan tersebut terdapat Bupati Meranti Muhammad Adil.
Saat di OTT mereka diduga sedang melakukan tindak pidana korupsi menerima gratifikasi dari pihak swasta.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan adanya OTT tersebut. OTT perdana di tahun 2023 ini digelar pada Kamis (6/4/2023) malam.
“Benar, tadi malam, (6/4/2023) tim KPK berhasil lakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kab. kepulauan Meranti Riau,” ujar Ali Fikri dalam keterangan hari ini, Jumat (7/4/2023).
“Beberapa pihak sudah ditangkap di antaranya Bupati,” imbuhnya.
KPK selanjutnya membawa Bupati Meranti dan sejumlah pihak yang terjaring OTT KPK dari Pekanbaru ke Jakarta untuk diperiksa. Bupati dan puluhan pejabat saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
KPK diketahui melakukan OTT Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dan sejumlah pihak. Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil diperiksa intensif oleh KPK.
Saat ini, lanjutnya, tim KPK masih bekerja mengumpulkan bahan keterangan dari beberapa pihak tersebut.
Hanya saja, Ali belum menyampaikan soal siapa saja pihak lainnya yang diamankan KPK di luar Muhammad Adil dalam OTT kali ini. KPK juga belum menjelaskan terkait kasus apa dan konstruksi perkaranya dalam OTT tersebut.
Dia hanya memastikan, KPK bakal transparan dalam menyampaikan perkembangan dari OTT kali ini ke masyarakat.
“Setelahnya pasti kami sampaikan lengkap hasil kegiatan tersebut sebagai bagian keterbukaan informasi KPK kepada masyarakat,” tutup Ali.
Bupati Meranti diduga tertangkap tangan sedang melakukan korupsi. KPK juga mengamankan sejumlah pihak bersama Bupati Meranti.
KPK memiliki waktu 24 jam untuk menentukan status hukum Bupati Meranti Muhammad Adi setelah operasi tangkap tangan.
Bupati Meranti Muhammad Adil pernah membuat geger publik karena melontarkan ucapan yang kontroversial. Gara-garanya dia menyebut Kementerian Keuangan berisi iblis atau setan karena telah mengeruk kekayaan Kabupaten Meranti.
“Ini orang Keuangan isinya iblis atau setan. Jangan diambil lagi minyak di Meranti itu. Gak apa-apa, kami juga masih bisa makan. Daripada uang kami dihisap oleh pusat,” ujar Adil
Pernyataan itu dilontarkan lantaran Bupati Meranti itu memprotes soal dana bagi hasil (DBH) untuk daerah penghasil minyak dan gas (Migas).