Ditemukannya pisau cutter dan bercak darah, diduga sebelum lompat pria tersbut potong urat nadi.
Ternyata.! Aksi tersebut juga pernah di lakukan tahun lalu tepatnya 1 Agustus 2022, untungnya sempat di gagalkan oleh polisi yang berjaga di POS polisi simpang tiga Universitas Brawijaya.
Kejadian tersebut menjadi saksi mata bagi seorang perempuan yang berada di Jembatan Suhat pada saat itu. Ia segera melaporkan insiden bunuh diri Tito Johani ke Pos Lalu Lintas Universitas Brawijaya.
Polisi Datangi TKP Temukan Pisau Cutter dan Bercak Darah
Mendapat laporan tersebut, anggota Polsek Lowokwaru, termasuk Kapolsek AKP Anton Widodo, segera mendatangi Jembatan Suhat.
Petugas yang tiba di tempat kejadian terkejut saat menemukan sebuah cutter dan tanda-tanda darah. Diduga, sebelum melompat, Tito Johani mengiris tangannya dengan cutter.
Hal ini menjadi fakta yang pertama kali diungkap oleh AKP Anton Widodo kepada wartawan. Menurutnya, informasi awal yang diterima adalah adanya laporan seorang perempuan yang melihat seseorang melompat dari atas jembatan.
Respons terhadap kejadian remaja yang melompat dari jembatan ini segera ditanggapi oleh relawan Malang Raya. Puluhan petugas dan warga turut serta dalam pencarian di sepanjang aliran sungai. Pada sekitar pukul 16.20 WIB, jenazah korban berhasil ditemukan.
Dilarikan ke Rumah Sakit Nyawa Tito Tak Terselamatkan
Tito Johani masih mengenakan kaos merah dan celana cokelat. Jenazah ditemukan sekitar 200 meter dari titik jembatan, tepat di sisi timur. Sayangnya, nyawa korban tak dapat diselamatkan. Jenazah Tito Johani dievakuasi dan dibawa ke RS Saiful Anwar Malang.
Motif di balik tindakan tragis tersebut masih belum jelas.
Jembatan Suhat Malang memang sering menjadi tempat bagi beberapa orang yang ingin mengakhiri hidup mereka, dan hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. (tim)