EDITOR.ID, Jakarta,- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin mengaudit proyek-proyek kilang Pertamina. Dia ingin bertanya langsung ke direksi. berapa investor yang sudah tertarik dan kenapa malah didiamkan begitu saja.
Ahok menilai hal itu sengaja dilakukan agar emosinya keluar sehingga dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dirinya dianggap sebagai pengganggu keharmonisan.
“Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit. Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan,” kata Ahok dalam video berdurasi enam menit yang diunggah akun POIN di YouTube, seperti dikutip detikcom, Selasa (15/9/2020).
Ahok juga menyebut Pertamina memiliki kebiasaan mencari pinjaman terus, padahal sudah memiliki utang US$ 16 miliar.
Utang tersebut untuk mengakuisisi ladang minyak di luar negeri. Padahal menurutnya lebih baik melakukan eksplorasi di dalam negeri karena di Indonesia masih ada 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas di dalamnya.
“Minjam duit sudah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjam duit terus nih saya sudah kesal ini. Minjam duit terus, mau akuisisi terus. Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini,” ucapnya dengan nada tingginya.
Terkait itu, Ahok menilai Indonesia butuh seorang pekerja yang jujur. Dia berharap, ke depan Indonesia memiliki ladang yang siap untuk ditaburkan benih-benih yang baik.
“Yang utama adalah jujur karena kejujuran dan loyalitas itu tidak ada sekolahnya. Kalau kamu punya itu, kamu sampai tua pun tidak mungkin suci. Kita berdoa lah supaya di Indonesia itu ladangnya bisa siap untuk benih-benih baik ditaburkan,” tuturnya. (tim)