Berolahraga Golf, Sekaligus Berantas Narkoba

Asri Hadi (kanan) bersama Irjen (Pol) Drs Anjan Pramuka Putra SH M.hum, yang merupakan Deputi Pencegahan BNN, (Koleksi pribadi FB)

Oleh: Asri Hadi

Pengamat Gaya Hidup

Tak ada yang tak mungkin. Tapi, itulah yang terjadi. Karena, sudah niat dari panitia, keuntungan dari “turnamen golf” ini, adalah untuk program mencegah dan pemberantasan narkoba.

Seperti halnya, pepatah sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan maksud untuk tetap sehat dan dapat menjalani hidup yang Se-Gar (sehat dan bugar).

Ada yang melakukan jogging, senam aerobik, bersepeda, berenang, main badminton, sepak bola, dan lain sebagainya.

Tahukah Anda, bagaimana cara terbaik untuk mengenal rekan bisnis, berdialog dengan alam, dan mencapai sebuah kesepakatan bisnis dalam waktu yang bersamaan? Jawabannya adalah: “Pergilah bermain golf.”

Jenis olahraga golf, jika disandingkan dengan aktivitas bisnis, telah mempunyai keterkaitan yang sangat erat hampir satu abad ini.

Di lapangan golf, sambil berjalan santai menyusuri fairway, mereka menemukan suasana yang nyaman dengan udara segar di antara hamparan rumput hijau.

Lalu, di situlah bisnis digelar untuk mencari kesepakatan, persis seperti mereka menjalankan strategi bisnisnya di kantor.

Jika di kantor mereka sibuk dengan berbagai macam strategi serta keputusan-keputusan bisnis, di lapangan golf pun mereka bekerja dengan ayunan lengan untuk menggerakkan stik golf.

Kemampuan bermain golf, pemahaman mengenai peraturan serta keikutsertaan mereka dalam ritual ini, secara tidak langsung bisa mendongkrak karier mereka.

Seperti bisnis, golf menguji sejauh mana kemampuan individu untuk merancang tujuan dan prestasi mereka dengan sedikit usaha – atau di dalam golf disebut pukulan – yang bisa dilakukan.

Fairway yang berliku-liku itu layaknya proses pengambilan keputusan yang berbelit-belit penuh pertimbangan, yang akan dilakukan.

Setiap pegolf akan sangat membutuhkan intelegensi, kreativitas, konsentrasi, dan pengarahan emosi yang total dengan cara terus berlatih tiada henti. Begitu juga dalam berbisnis.

Sejatinya, tak hanya pebisnis, tapi kita semua yang bermain golf. Golf sekarang sudah menjadi olahraga milik semua kalangan. Semua segmen sudah masuk. Tidak hanya orang kaya saja, tetapi kelas menengah juga masuk.

Bermain sportif adalah kewajiban. Etika yang diajarkan disini berlakunya aturan silent atau diam saat lawan sedang konsentrasi untuk memukul bola.

Di sinilah perlunya belajar menghargai orang lain, mengamati dan tentu mendengarkannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: