Selepas klarifikasi, Umam naik mobil bersama terlapor, dekan, dan wakil dekan FMIPA UNS dari kantor rektorat menuju kantor dekan FMIPA UNS.
Umam duduk di samping Yudo yang menyetir mobil. Sementara dekan dan wakil dekan duduk di kursi penumpang bagian belakang.
Dekan FMIPA UNS: Penganiayaan Dilatari Masalah Dendam Pribadi
Adapun Dekan FMIPA UNS Harjana sebelumnya telah mengakui terjadinya penganiayaan terhadap salah seorang mahasiswanya.
Mahasiswa tersebut dianiaya oleh seorang sopir Yudo Prihandono di kampus FMIPA UNS Solo pada sore menjelang Magrib. Sopir tersebut merupakan karyawan non-PNS yang sudah bekerja sejak April 2015 lalu.
“Kami sampaikan bahwa betul telah terjadi kekerasan kepada salah satu mahasiswa FMIPA UNS yang dilakukan oleh driver MIPA,” ujar Harjana dalam konferensi pers kepada wartawan di Ruang Sidang Senat Akademik FMIPA UNS, Kamis, 24 Agustus 2023 sebagaimana dilansir dari Solopos.com.
Harjana menjelaskan terduga pelaku merupakan sopir FMIPA UNS yang berstatus non-pegawai negeri sipil (PNS) dan telah bekerja sejak 2015.
Pihak Dekanat FMIPA UNS menyebutkan telah melakukan klarifikasi kepada terduga pelaku yang menyatakan bahwa terjadinya kekerasan itu karena persoalan pribadi masing-masing pihak.
“Kami tidak akan meneruskan terkait persoalan pribadinya apa, karena ranah pribadi jadi saya serahkan ke pihak berwajib,” lanjut dia.
Pelaku Sopir Kampus Telah Dinonaktifkan
Dia mengatakan saat ini pihaknya sudah menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib atau kepolisian.
“Mendukung penuh proses pelaporan, penyelidikan, penyidikan dan persidangan terhadap dugaan kasus kekerasan yang terjadi di FMIPA,” lanjut dia.
Dia menegaskan akan membantu pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut. Harjana menyebut saat ini sopir dekanat sudah dinonaktifkan agar dapat mengikuti proses hukum yang hadapi. “Jadi sudah tidak ada di FMIPA,” lanjut dia.
Dekan Tak Tahu Menahi Soal Narasi Dugaan Korupsi UNS Solo
Dekan FMIPA Harjana mengatakan sangat tidak mentoleransi kekerasan dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh civitas academica di FMIPA.
Selain itu, dia mengatakan Khoirul Umam saat itu memang sedang diantar Yudo ke rektorat lantaran konfirmasi terkait selebaran.
Selebaran tersebut berisi narasi salah satunya terkait dugaan korupsi UNS Solo yang tersebar di hari terakhir kegiatan PKKMB, Rabu.
Dia mengaku tidak mengetahui detail kronologi lantaran kejadian dugaan kekerasan itu terjadi luar jam kerja. “Jadi saya tidak ada di tempat karena di luar jam kerja,” kata dia.