Benarkah di Ukraina Kembangkan Senjata Biologis, Saling Tuding

ilustrasi tentara pake helem anti senjata biologis

EDITOR.ID, Jakarta,- Secara mengejutkan Rusia tiba-tiba menuduh Ukraina sedang mengembangkan senjata biologi yang didanai oleh Amerika Serikat. Tuduhan ini dilontarkan ditengah-tengah peperangan yang masih berkecamuk. Padahal Rusia dan Ukraina sempat duduk satu meja membahas perundingan damai.

Menyikapi hal ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya menyarankan Ukraina untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi di laboratorium kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit.

?Hal ini untuk mencegah potensi tumpahan yang akan menyebarkan penyakit di antara penduduk,? demikian pernyataan WHO menanggapi pertanyaan Reuters yang dirilis pada Jumat 11 Maret 2022.

Pertanyaan Reuters muncul setelah Rusia menuding Ukraina dan Amerika Serikat mempersiapkan senjata biologis dalam perang dengan Rusia.

Pakar biosekuriti dalam kesempatan terpisah juga mengkhawatirkan pergerakan pasukan Rusia ke Ukraina dan pemboman kota-kotanya telah meningkatkan risiko lolosnya patogen penyebab penyakit, jika salah satu fasilitas itu rusak.

Kendati demikian, pernyataan WHO tidak mengacu pada senjata biologis. Badan tersebut mengatakan pihaknya mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam “pembuangan yang aman dan terjamin dari setiap patogen yang mereka temui, dan untuk menjangkau bantuan teknis yang diperlukan.”

Sementara melansir AFP, Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menanggapinya dengan segera melakukan rapat darurat yang telah diajukan oleh Rusia pada Kamis (10/3/2022).

Agenda rapat tersebut dilangsungkan pada Jumat (11/03) waktu setempat, ditengah invasi yang dilangsungkan Rusia ke Ukraina.

Namun, baik Ukraina dan Amerika Serikat telah menepis tuduhan tersebut, dan membantah keberadaan laboratorium yang dituding untuk pengembangan senjata biologi di Ukraina.

Malahan, AS mengatakan bahwa tuduhan tersebut menunjukkan tanda bahwa ada kemungkinan Rusia akan menggunakan senjata serupa dalam invasinya ke Ukraina.

Lebih lanjut, negara-negara Barat menuding bahwa Rusia menuduh musuh-musuhnya mengembangkan senjata biologi dan kimia.

Menurut mereka, hal ini ditujukan untuk mendasari penggunaan senjata serupa di Ukraina.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Richard Mills membawa soal situasi Ukraina dalam rapat bulanan DK PBB yang membahas terkait penggunaan senjata kimia di Suriah.

Ia menyampaikan bahwa Rusia telah menyebarkan informasi yang keliru terkait hal tersebut.

“Federasi Rusia telah berulang kali menyebarkan informasi keliru terkait penggunaan senjata kimia di Suriah,” ujar Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Richard Mills.

“Kebohongan terbaru yang dilontarkan Rusia dalam upaya membenarkan perang yang telah direncanakan dan tidak bisa dibenarkan, telah dilakukan terhadap Ukraina, yang seharusnya memperjelas bahwa Rusia juga tidak bisa dipercaya ketika membahas soal penggunaan senjata Kimia di Suriah,” lanjutnya.

Tak hanya AS, Wakil Duta Besar Inggris untuk PBB, James Kariuki juga mengangkat isu yang sama dalam forum rapat tersebut.

“Sangat disesalkan, perbandingannya juga meluas ke senjata kimia, saat kita melihat momok yang sama untuk informasi keliru terkait senjata kimia juga diangkat Rusia di Ukraina,” tutur Wakil Duta Besar Inggris untuk PBB, James Kariuki.

Amerika Serikat membantah tuduhan Rusia tentang dugaan keterlibatan Washington dalam laboratorium senjata biologis dan pengembangan senjata kimia di Ukraina.

“Tuduhan Rusia tidak masuk akal dan menggelikan. Ini adalah propaganda klasik Rusia,” kata juru bicara Pentagon John Kirby, seperti dilansir Channel NewsAsia Kamis 10 Maret 2022.

Sedangkan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam serangkaian cuitan di Twitter mengatakan bahwa Rusia mungkin bisa meletakkan dasar untuk penggunaan senjata kimia atau biologis di Ukraina atau untuk membuat operasi terselubung menggunakan senjata-senjata itu, tapi tidak memberikan bukti.

“Rusialah yang memiliki rekam jejak panjang dan terdokumentasi dengan baik dalam menggunakan senjata kimia, termasuk dalam percobaan pembunuhan dan peracunan musuh-musuh politik Putin seperti Alexey Navalny,? cuit Psaki.

Pada Selasa malam, Rusia mengulangi tuduhannya selama beberapa tahun bahwa Amerika Serikat bekerja sama dengan laboratorium Ukraina untuk mengembangkan senjata biologis.

Pernyataan semacam itu di media Rusia meningkat menjelang langkah militer Moskow ke Ukraina. Tudingan terbaru dilontarkan oleh juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova.

Zakharova mengatakan Rusia memiliki dokumen yang menunjukkan kementerian kesehatan Ukraina telah memerintahkan penghancuran sampel wabah, kolera, antraks, dan patogen lainnya sebelum 24 Februari, ketika pasukan Rusia menyerang Ukraina. Namun, ia tidak menyertakan bukti dokumen tersebut. (tom)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: