Oleh: Asri Hadi MA
Penulis : Ketua Dewan Redaksi EDITOR.ID
Salah satu momen penting yang ditunggu-tunggu dalam Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrasi Perjuangan (PDI Perjuangan) adalah keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang akan mengumumkan siapa Calon Presiden (Capres) yang akan diusung partainya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Februari 2024 mendatang.
Kabarnya nama capres yang akan diusung tersebut akan disampaikan bersamaan dengan pelaksanaan acara HUT PDI Perjuangan pada Selasa 10 Januari 2023 besok.
Sebagai partai terbesar di Indonesia tentu saja segala manuver dan gerak gerik PDIP akan menjadi sorotan. Tidak saja oleh elite politik namun juga oleh sebagian besar rakyat Indonesia.
Apalagi Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sudah memberikan signal bahwa Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan siapa Capres yang akan dipilih Ketua Umum PDIP itu pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Februari 2024 mendatang.
Tapi apakah benar Ibu Megawati akan mengumumkan nama capres yang akan diusung PDI Perjuangan?
Untuk membahas dan menganalisa hal ini ada tiga faktor bisa terjadi pada HUT PDIP minggu ini :
Pertama, bisa saja terjadi Megawati belum mengumumkan siapa capres PDIP tahun mendatang. Karena kebiasaan Mega selalu mengumumkan calon presiden pada detik detik terakhir.
Dan menurut orang dalam PDIP, Mega selalu realistis dengan hasil survey terakhir. Mega tidak akan gegabah memilih calon yang elektabilitasnya rendah meski pun itu putrinya sendiri.
Apalagi saat ini PDI Perjuangan masih sendirian dan belum mendapat teman koalisi pasca safari politik yang digelar Puan Maharani.
PDI Perjuangan harus berhadapan dengan tiga koalisi yang sudah mulai dibangun oleh partai politik.
Koalisi pertama yang hingga kini masih kompak dan solid adalah Koalisi Indonesia Bersatu yang dipimpin Golkar. Partai Golkar sangat piawai memboyong PAN dan PPP dalam satu perahu koalisi. Konon koalisi ini siap mengusung Ganjar Pranowo.
Kemudian MOU kerjasama politik antara Partai Gerindra-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dideklarasikan pada saat Rakernas partai ini untuk mengawal Prabowo Subianto maju sebagai Capres 2024.
Kemudian Partai Nasdem sudah membangun komunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan.
Kepungan koalisi delapan partai ini membuat Ibu Megawati Soekarnoputri harus cermat, teliti dan hati-hati dalam membuat sebuah keputusan.
Suka tidak suka dalam menyiapkan pemerintahan di 2024, PDIP tidak bisa sendirian. Partai ini harus mampu membangun koalisi dengan parpol lain demi menguatkan dukungan politik jika berhasil mempertahankan kekuasaan di 2024.