“Kami sedang melakukan komunikasi politik dengan banyak pihak termasuk sedang berkomunikasi cukup intens dengan Bu Airin,” kata Seno melalui pesan Whatsapp, Minggu, 21 Juli 2024
Seno menyebut, kader PDIP Rano Karno dan Ade Sumardi yang kemungkinan akan diajukan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Banten. PDIP menjajaki duet antara Airin dengan salah satu kader partai banteng tersebut.
“Di Banten, dari internal kami ada nama Pak Rano Karno dan Pak Ade Sumardi,” katanya.
Rano Karno, kata Seno, memiliki latar belakang di bidang kebudayaan yang panjang. Menurut dia, figur Rano disodorkan lantaran politik membutuhkan warna budaya.
Sedangkan Ade Sumardi, Seno melanjutkan, memiliki latar belakang kepemimpinan. Ade pernah menjadi wakil walikota Kota Lebak, Banten, selama dua periode.
Ketum Demokrat: Perbedaan Adalah Wajar
Menurut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, perbedaan pilihan antarpartai satu koalisi di Pilkada adalah hal yang wajar.
“Kita tahu memang ada potensi poros-poros koalisi yang terbangun (di Pilkada), kemudian tadi disampaikan tidak sama dengan Golkar misalnya, atau KIM tidak selalu sama-sama,” kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat pada Jumat malam (19/7/2024)
AHY menilai, perbedaan pilihan adalah sesuatu kenyataan dalam proses berpolitik. “Inilah yang harus kita terima sebagai realitas dalam politik, termasuk dalam Pilkada,” ucap putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu.
AHY berujar, setiap partai selalu berupaya untuk mencari kesamaan di daerah-daerah yang memiliki nilai strategis. Namun, dia juga menyadari bahwa masing-masing punya perhitungannya sendiri.
“Termasuk landscape atau konstelasi politik di daerah mungkin tidak selalu sama dengan yang terjadi saat Pilpres. Yang penting bagi kami, para pemimpin partai di tingkat nasional maupun di tingkat daerah juga memiliki kesadaran itu,” ujar AHY.
Maka dari itu, AHY berujar setiap partai, baik di kepengurusan daerah maupun pusat, akan saling memahami.
Meski begitu, AHY membantah perbedaan pilihan dalam Pilkada akan mempengaruhi hubungan partai-partai di KIM.
“Tidak berarti KIM tidak kompak, tidak berarti KIM tidak solid, karena kami memiliki visi-misi yang jauh lebih besar dari urusan Pilkada satu dengan Pilkada lain,” kata dia. (tim)