Karena yang terpenting adalah perbaikan saluran air, revitalisasi sungai, pengerukan waduk, hingga rehabilitasi saluran drainase secara besar-besaran.
Dia pun mengkritisi revitalisasi trotoar ternyata tidak dibarengi dengan memperbesar saluran airnya. Seharusnya, saat revitalisasi saluran air juga diperbesar. Misalnya lebar trotoar menjadi 3 meter juga dibarengi dengan pelebaran saluran air hingga 2 meter.
“Ini menunjukkan dalam penanganan kota, kita masih terjebak kepada beautifikasi, orang hanya melihat di atas, tidak tahu di dalam saluran air kabel-kabel masih tumpang tindih drainase nggak efektif,” kata dia.
Nirwono Joga juga menilai, jangan sampai menyalahkan hujan ekstrem saat terjadinya banjir hari ini. Sudah dipastikan hujan yang mengguyur Jakarta hari ini merupakan hujan lokal, sehingga banjirnya pun lokal.
“Jadi, tidak ada alasan menyebut banjir kiriman dari Bogor atau menyalahkan daerah lain karena sungainya mengalir ke Jakarta. Karena hujan lokal tersebut, maka tanggung jawab sepenuhnya ada di Pemprov DKI,” katanya.
Nirwono mengatakan, kalau ada klaim-klaim keberhasilan menangani banjir, harus ada indikatornya. Misalnya berapa revitalisasi embung, situ atau waduk, revitaliasi sungai, pelebaran saluran air yang telah berhasil dilakukan dalam waktu 5 atau 10 tahun.
“Jadi hitungannya dan ukurannya sama. Tidak ada klaim sepihak. Sehingga yang muncul bukan karena suka atau tidak suka,” kata Nirwono sebagaimana dilansir dari liputan6.com.
Banjir hari ini juga menyebabkan dua warga DKI Jakarta tewas tenggelam. Korban ditemukan saat bermain di kali ketika banjir. Sulton (14) dan Agus Wijayanto (15) hanyut di kali yang berbeda pada Selasa (25/2/2020).
Sulton tenggelam di Kali Pinangsia. Menurut keterangan dari Lurah Tangki, Walman Debataraja, korban sedang berenang di Kali Pinangsia mendengar teriakan minta tolong. Suara itu terdengar tak jauh dari posisi korban berenang.
Walman menuturkan, korban hendak menyelamatkan tiga anak-anak, yang terseret arus kali. Namun, korban justru merengang nyawa saat berhasil menolong ketiga anak tersebut. Tim SAR menemukan korban di Tangki Lio Timur.
“Jenazah korban ditemukan siang tadi sekira pukul 13.30 WIB tepat 500 meter dari lokasi menyeburkan diri,” ujar Walman,Selasa (25/2/2020).
Lain halnya dengan Agus Wijayanto yang ditemukan pada pukul 16.15 WIB di Bantaran Kali mampang Jalan Mampang prapatan XVI Rt. 2/3 Kelurahan, Tegal Parang Mampang Prapatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, korban tenggelam ditemukan seorang warga yang sedang bersih-bersih rumah. Tiba-tiba melihat bagian tubuh manusia dalam keadaan terlungkup di kali Mampang.