EDITOR.ID, Surabaya,- Upaya Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani “membranding dirinya” dengan penyebaran ribuan baliho di sepanjang sudut wilayah di Indonesia kurang efektif dan gagal mengangkat pencitraannya. Yang terjadi justru sebaliknya. Baliho Puan disejumlah sudut jalan menjadi korban tangan jahil dan iseng dengan mencoreti baliho tersebut.
Seperti di Jawa Timur. Baliho bergambar putri dari sang Ketua Umum PDI Perjuangan ini justru kembali menjadi korban aksi vandalisme. Baliho tersebut dicoreti “Open BO”. Ada juga yang mencoreti Baliho itu dengan tulisan ‘PKI’ dan ‘Koruptor’.
Berdasarkan pemantauan EDITOR.ID, Baliho Puan di ujung Jalan Mulyosari Surabaya kawasan bundaran ITS tepat di ujung sebelum jembatan sempat menjadi korban aksi corat coret tangan jahil yang mencoret Baliho tersebut dengan kata “Koruptor” namun beberapa hari kemudian dibersihkan kader PDIP.
PDIP Jatim pun menyesalkan aksi vandalisme yang terjadi di Blitar dan Surabaya itu. Bagi mereka ini adalah ulah tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
“Kami sangat menyesalkan aksi vandalisme terhadap baliho-baliho Ibu Puan Maharani,” kata Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, Senin (25/7/2021).
Padahal baliho Puan yang dicoret-coret itu di antaranya mengampanyekan pemakaian masker, taat protokol kesehatan, kampanye vaksinasi dan menjaga imun tubuh.
“Apalagi baliho-baliho itu berisi pesan positif kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mengajak vaksinasi, di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.
PDIP Jatim menduga ada pihak yang tidak senang dengan berbagai kerja-kerja kerakyatan partai berlambang banteng ini untuk menyebarkan pesan optimis menghadapi pandemi.
“Karena mereka tidak berani menyerang aksi bagi sembako, operasional ambulans gratis, fasilitasi vaksinasi, dan sebagainya, akhirnya mereka menyasar baliho kader partai,” ujarnya.
Kusnadi mengatakan, di masa pandemi, seluruh kader PDIP telah diinstruksikan untuk aktif bekerja di tengah-tengah rakyat. Membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat.
Kerja-kerja sosial, gotong royong dan melakukan pendampingan terhadap keluarga yang terpapar Covid-19 dilakukan. Hal itu lah yang coba ditularkan Puan ke para kader banteng lainnya.
“Sebagai kader PDIP dan Ketua DPR-RI, Ibu Puan Maharani tidak berpangku tangan. Beliau aktif turun ke lapangan. Salah satunya ke Surabaya, beberapa waktu lalu,” ucapnya.
Atas aksi-aksi vandalisme itu, PDI Perjuangan Jawa Timur telah menginstruksikan kader-kader untuk menempuh langkah-langkah hukum. Yakni, melaporkan ke kantor-kantor kepolisian.
?Kami dididik untuk taat hukum. Tidak bertindak anarkis untuk mereaksi aksi-aksi vandalisme. Kami mempercayakan penuh kepada aparatur kepolisian untuk menangani kasus-kasus yang dilaporkan,? ujar Kusnadi.
PDIP kata dia telah berpengalaman menghadapi tekanan dan fitnah dari luar, karena seluruh kader dilandasi sikap kesabaran, keyakinan, dan prinsip taat hukum.
“Tekanan dari luar justru membuat PDI Perjuangan semakin solid, di bawah komando Ibu Megawati Soekarnoputri,” pungkas dia.
Baliho Puan bercoretkan ‘Open BO’ sebelumnya juga ditemukan di depan kantor DPC PDIP Blitar, Jawa Timur.
Pada baliho itu terdapat foto diri Puan dan tertulis ucapan ‘Selamat melaksanakan Rapat Kerja Daerah PDIP Jawa Timur Di Bumi Bung Karno 21 Juni 2021’.
Sementara di bawahnya terdapat coretan ‘Open BO’, sebuah istilah yang biasa digunakan dalam praktik prostitusi.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela, mengatakan pihak kepolisian kini tengah mengusut peristiwa tersebut. Seorang relawan dari kader PDIP Arteria Dahlan telah mengadukan kasus itu ke pihaknya.
“Ada orangnya Pak Arteria yang mengadukan,” kata Leo, Minggu (25/7).
Menurut Leo, aksi vandalisme itu masuk dalam kategori dugaan penghinaan pejabat tinggi negara. Pasalnya, Puan juga merupakan Ketua DPR RI. (tim)