Ngomong punya omong, lalai apa sengaja ya?
Kabel yang menjerat Sultan hanyalah satu dari ribuan kabel semrawut di Indonesia, sampai-sampai ada sebuah lelucon jadul Spiderman gak pernah ke Indonesia, soalnya takut nyangkut di kabel. Lelucon ini nampaknya harus mulai dianggap sebagai hal yang serius, setidaknya bagi masyarakat kita.
Jika Peter Parker yang superhero saja bisa nyangkut di tengah kesemrawutan kabel di Indonesia, apalagi kita kaum yang level kesaktiannya sebatas ogah turun dari motor biar nggak ditagih parkir.
Sebagai sebuah bangsa yang selalu suka mengambil hikmah dari setiap kejadian, saya punya sedikit saran. Ada baiknya Sultan harus menjadi korban terakhir yang celaka karena kabel semrawut di jalan. Oleh karena itu perbaikan secara menyeluruh harus segera dilakukan terhadap manajemen perkabelan di Indonesia.
Bapak-Ibu pemangku kebijakan tidak boleh kalah galak dengan provider kabel. Para pemangku kebijakan ini harus mampu marah-marah jika “provider nakal” ini masih ngotot meletakkan kabelnya melintangi jalan (crossway). Paling tidak dengan begitu rasa aman berkendara di jalanan makin meningkat, syukur-syukur Spiderman bisa syuting di Indonesia.
Pada akhirnya, mari kita balik ke lagu Hati-Hati Di Jalan dengan sedikit menggugat Mas Tulus: Apakah berhati-hati di jalan saja sudah cukup? Sementara kondisi jalanan kita nyatanya tak hati-hati?
Jalan, hati-hati. Hati-hati di jalan, kabel fiber optik membunuhmu!
Jakarta, 16 Agustus 2023
*Fatih N Huda* – (Orang Tua korban kabel semrawut)