Bagikan Susu-Sembako, Teriakan Gibran..Gibran Menggema dari Ibu-Ibu

Ibu-ibu itu tak terlalu memperhatikan dengan susu dan sembako yang dibagikan Gibran. Mereka justru asyik berebutan untuk bisa berswa foto dengan Walikota Solo itu.

Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda

Mereka langsung mengambil foto kedatangan Gibran. Selain itu, Gibran juga menyambut antusias warga dengan menyalaminya.

“Mas Gibran, Mas Gibran, Mas Gibran,” teriak warga.

Gibran juga sesekali membagikan buku ke anak-anak yang datang. Adapun kedatangan Gibran dijadwalkan untuk bertemu masyarakat yang ada.

Gibran Jawab PKS Soroti soal ‘Gemoy’: Semua Masukan Kami Terima

Gibran juga menjawab santai terkait kritikan PKS soal istilah ‘gemoy’ yang dianggap menjadi sekadar gimik politik dalam memenangkan Pemilu 2024. Partai ini merasa prihatin dan risih dengan cara kampanye seperti itu.

“Apa itu?” kata Gibran ketika ditanya soal kritikan PKS soal tagline kampanye “gemoy”.

Ketika ditanya lebih lanjut bahwa PKS menyebut lebih baik politik gagasan dibandingkan penggunaan istilah ‘gemoy’, Gibran mengatakan akan menerima semua masukan yang ada.

“Semua masukan kami terima ya, makasih makasih,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyatakan partainya akan mengedepankan politik gagasan. Dirinya juga menyinggung adanya pihak lain yang mengedepankan gimik politik berupa ‘gemoy.’

Hal itu dikatakan oleh Sohibul ketika berpidato di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11). Awalnya dia mengatakan mempelopori politik gagasan untuk menghadapi kondisi saat ini.

“PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan apalagi hari-hari ini. Nah Bapak Ibu sekalian situasi ini tentu tidak boleh kita biarkan maka PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan,” kata dia.

Lebih lanjut, Sohibul juga menyinggung persaingan politik saat ini. Dirinya mengatakan bahwa persaingan politik sekarang lebih mengedepankan gimik semata.

“Apalagi hari-hari ini bapak ibu sekalian, saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya sekarang ada istilah ‘gemoy’, ‘santuy’,” ucapnya.

Dia menyoroti bahwa seolah-olah yang dapat memimpin Indonesia adalah mereka yang ‘gemoy’. Dirinya juga menyebut gimik politik itu sesuatu yang tidak sehat.

“Seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya nggak tahu juga itu, Bib apa Bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat,” ujarnya. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: